Senin 10 May 2021 21:26 WIB

Tasikmalaya Tambah Personel Penyekatan di Jalur Gentong

Pada Ahad malam terdapat 500 unit kendaraan yang melintas karena pos penyekatan jebol

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Pemudik sepeda motor melintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (5/5/2021). H-1 penyekatan larang mudik jalur selatan menuju Jawa Tengah dan sebaliknya terpantau ramai lancar.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Pemudik sepeda motor melintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (5/5/2021). H-1 penyekatan larang mudik jalur selatan menuju Jawa Tengah dan sebaliknya terpantau ramai lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah kendaraan yang melintas melalui Jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, mulai mengalami peningkatan pada H-3 Lebaran, Senin (10/5). Kendaraan mayoritas melintas dari arah barat ke arah timur.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan mengatakan, kepadatan kendaraan umumnya terjadi pada malam hari. Ia menyebutkan, pada Ahad (9/5) malam terdapat ratusan kendaraan roda dua yang melintas secara bergerombol.  

"Itu merupakan imbas jebolnya pos penyekatan di wilayah Bekasi dan Karawang," kata dia, Senin. 

Menurut Doni, kendaraan roda dua yang melintas pada Ahad malam mencapai sekitar 500 unit secara bersamaan. Akibatnya, petugas yang berjaga kewalahan karena jumlah yang tak seimbang. 

Untuk mengurai kendaraan, petugas di lapangan akhirnya melakukan pemecahan. Sebagian diputarbalikkan, tapi sebagian berhasil melintas.

"Kita berkoordinasi dengan polres lain, di Garut dan Ciamis. Sebagian kita biarkan lewat ke Ciamis, sebagian kita putar balikan," kata dia.

Doni mengatakan, kejadian pada Ahad malam akan menjadi evaluasi petugas di lapangan untuk melakukan penebalan personel pada malam hari. Sebab, pemudik lebih banyak melintas pada malam hingga dini hari. 

Ia memprediksi, jumlah pemudik akan terus meningkat hingga hari H, bahkan setelah shalat Id. "Kita akan lakukan penebalan pasukan. Terutama jelang hari H, untuk antisipasi kendaraan yang memaksa menerobos penyekatan," kata dia.

Doni juga mengimbau masyarakat agar tak memaksa mudik, sesuai kebijakan pemerintah. Sebab, ia menegaskan, kebijakan itu dibuat untuk meyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement