Ramadhan, Kesempatan Memperbanyak Doa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih

Selasa 11 May 2021 04:21 WIB

Berdoa (Ilustrasi) Foto: Republika Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Doa merupakan ibadah dan bentuk komunikasi manusia kepada Allah. Dosen Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Fathan Hidayatullah menekankan, doa merupakan obat bagi Muslim.

Adanya doa juga mampu memberikan manfaat dan mencegah adanya mara bahaya bagi diri sendiri, keluarga ataupun kaum Muslim. Maka itu, seorang Muslim harus memperbanyak doa, terlebih selama Ramadhan.

Baca Juga

"Doa adalah obat yang memberi manfaat dan mencegah keburukan yang akan menimpa. Ini senada yang disampaikan Rasulullah, doa memberi manfaat atau kebaikan untuk perkara-perkara baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi," ujar Fathan.

Ada dua waktu mustajab. Pertama ketika sahur dan sepertiga malam terakhir karena tiap malam Allah turun ke langit dunia saat sisa sepertiga malam terakhir. Kedua, sepanjang berpuasa sampai berbuka bagi pemimpin yang adil dan orang terzolimi.

"Allah berfirman siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku akan Aku ampunkan," kata Fathan.

Semua urusan kita ada di tangan Allah, kita akui kita ini hamba yang sangat lemah, dan kita sangat membutuhkan pertolongan dari Allah. Sadari semua masalah kehidupan yang di hadapan kita, baik kecil atau besar, semuanya ada dalam genggaman Allah.

"Karenanya, hendaknya kita sebagai seorang Muslim yang bertauhid ini mengadukan semua urusan kita hanya kepada Allah SWT," kata Fathan dalam kajian daring yang digelar Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII, Jumat (7/5).