Wesley Fofana dan Kyrie Irving Tampil Impresif Saat Puasa

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko

Senin 10 May 2021 19:25 WIB

Pemain Leicester Wesley Fofana menggunakan desain di rambutnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Southampton di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Sabtu, 16 Januari 2021. Foto: AP Photo/Rui Vieira, Pool Pemain Leicester Wesley Fofana menggunakan desain di rambutnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Southampton di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Sabtu, 16 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketika striker asal Senegal, Demba Ba  bergabung dengan Newcastle United pada Juli 2011 lalu, dia tidak langsung menunjukkan performa terbaiknya. Sementara pelatihnya, Alan Pardew, menyalahkan keputusannya untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan.

"Sulit bagi penyerang. Puasa menghilangkan ketajaman mereka," kata Pardew dalam wawancara pasca pertandingan saat itu dilansir dari laman Daily Maverick pada Senin (10/5).

Baca Juga

Sebagai seorang Muslim yang taat, Ba menjalankan kebiasaan berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam sepanjang bulan kesembilan dalam kalender islam.

Puasa selama Ramadhan hukumnya wajib bagi semua Muslim yang sehat. Sedangkan mereka yang diperbolehkan tidak berpuasa di antaranya, anak-anak, orang tua, mereka yang secara fisik atau mental tidak mampu berpuasa, wanita hamil, ibu menyusui dan musafir.

Bagi mayoritas cendekiawan Muslim, atlet tidak secara otomatis memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian. "Hukum seseorang untuk tidak berpuasa adalah sama untuk pesepakbola dan non-pesepakbola," kata Sarjana hukum Islam yang tinggal di Manchester, Inggris, Abu Eesa Niamatullah.

"Pesepakbola harus memulai berhenti dengan berpuasa dan kemudian, jika tiba saat aktivitas fisik membuat mereka sakit, atau mereka akan menderita dehidrasi klinis, mereka dapat membatalkan puasa, tergantung pada seberapa berbahayanya," lanjutnya.