Senin 10 May 2021 18:52 WIB

Pangdam Ajak Hidayatullah Turut Berperan Jaga Keharmonisan

Semoga Kodam Hasanuddin dan Hidayatullah bisa jalin kerja sama keumatan.

Pengurus Hidayatullah Sulawesi Selatan (Sulsel) bertemu Panglima Kodam Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno di Markas Kodam Hasanuddin, Makassar, Senin (10/5).
Foto: Dok Hidayatullah
Pengurus Hidayatullah Sulawesi Selatan (Sulsel) bertemu Panglima Kodam Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno di Markas Kodam Hasanuddin, Makassar, Senin (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR  -- Pengurus Hidayatullah Sulawesi Selatan (Sulsel) bertemu Panglima Kodam Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno di Markas Kodam Hasanuddin, Makassar, Senin (10/5).

Rombongan Hidayatullah dipimpin Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulsel Ustadz Ir H Abdul Majid MA, didampingi Wakil Ketua Hidayatullah Sulsel Ustadz  Drs Nasri Bohari MPd dan Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ustadz  Suwito Fattah MM beserta jajaran pengurus.

Dalam pertemuan tersebut Ustadz  Majid yang juga Dewan Pembina Yayasan Al Bayan menjelaskan perkembangan program dakwah dan tarbiyah Hidayatullah di Makassar oleh Yayasan Al Bayan.

Sedangkan Ustadz  Nasri memaparkan potensi dan jaringan pesantren Hidayatullah yang sudah ada di kabupaten/kota se-Sulsel.

Syafei merespons  positif kunjungan pengurus Hidayatullah. "Sebuah pertemuan tentunya atas kehendak Allah karena adanya frekuensi yang sama," ujar mantan perwira di Badan Intelejen Negara (BIN) tersebut seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurut Syafei, seharusnya dirinyalah yang berkunjung ke Pesantren Hidayatullah. "Semoga antara Kodam dan Hidayatullah bisa jalin kerja sama keumatan. Apalagi sebagai Pangdam baru sedang mapping untuk kenal wilayah di Sulsel, Sulbar dan Sultra," tuturnya. 

photo
Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno mengajak Hidayatullah untuk kerja sama dalam bidang keumatan.  (Foto: Dok Hidayatullah)

Ia mengaku saat bertugas di BIN, banyak berinteraksi dan bekerja sama dengan  pesantren terutama untuk menangkal ideologi yang bisa mengancam keutuhan Indonesia. "Kesempatan ini saya mengajak Hidayatullah di Sulsel untuk turut berperan menjaga keharmonisan dalam perbedaan dengan syiar dakwah yang menyatukan dan tak memojokkan pihak lain," harapnya.

Syafei banyak bertutur  tentang pengalamannya bertugas di daerah konflik SARA Maluku. "Harap santri ditanamkan paham nasionalisme. Agama kita Islam tapi negara kita Indonesia. Akidah harus kuat tapi soal bernegara harus punya toleransi. Kita lihat betul kekacauan di Ambon. Dan sampai sekarang rasanya belum sepenuhnya normal perasaan antara dua pihak bertikai," ungkap jenderal asal Sulawesi Utara itu.

Hadir pula pada pertemuan itu Sekretaris Yayasan Al Bayan Ustadz  Jumaruddin, Ketua Departemen Dakwah Layanan Umat Yayasan Al Bayan Hidayatullah Ustadz  Abd Qadir, Ketua Badan Pengelola Ponpes Tahfizh Putra Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu Ustadz  Muh Sultan dan Direktur Al Bayan Media Corp (AMC)/Humas Al Bayan, Firmansyah.

Menutup audiensi pertama pengurus Hidayatullah dengan Pangdam Hasanuddin itu, Syafei menegaskan agar ada pertemuan tindak lanjut dengan staf teknisnya menggagas kerja  sama imbal balik dua pihak terutama bagi santri, masyarakat dan prajurit Kodam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement