Senin 10 May 2021 16:52 WIB

Disdagin Bandung: Kepadatan karena Antrean Masuk Gedung

Jika terulang maka mal dan ritel yang melanggar dan membandel akan ditutup.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengatakan kerumunan yang terdapat di area luar pusat perbelanjaan di Jalan Kepatihan akhir pekan kemarin merupakan pengunjung yang sedang mengantre masuk ke dalam gedung. Antrean tersebut diklaim sudah menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker dan jaga jarak.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan pihaknya bersama Polrestabes Bandung telah mengumpulkan pengelola mal untuk menerapkan protokol kesehatan dan mencegah kerumunan beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan menyikapi adanya potensi kerumunan di sejumlah pusat perbelanjaan dan viral.

"Untuk yang sebelumnya viral membludak itu, memang terus terang secara jujur para pengelola pusat perbelanjaan maupun toko modern ritel itu tidak siap dengan lonjakan pengunjung karena selama setahun ini kan mereka landai, nah begitu yang tanggal berapa luar biasa mereka tidak siap," kata Elly, Senin (10/5).

Ia menuturkan, pasca kejadian tersebut para pengelola diberikan teguran dan selanjutnya pihaknya fokus mengawasi di sektor mal dan ritel di wilayah Alun-Alun Bandung yang mengalami lonjakan pengunjung. Penerapan maksimum kapasitas 50 persen di dalam gedung sudah dilakukan oleh para pengelola mal.

"Saya langsung terjun kemarin mengawasi Yogya Kepatihan dan King dari jam 13.00-17.00 sore diatur sedemikian rupa dan alhamdulilah sistem buka tutup, jadi kalau didalam sudah 50 persen sudah kelihatan memenuhi 50  persen maka itu langsung ditutup diclose semua pintu masuk langsung di King maupun Yogja Kepatihan," katanya.

Elly meluruskan kepadatan pengunjung yang terjadi akhir pekan kemarin merupakan pengunjung yang sedang mengantre. Pihaknya berupaya menghalau pengunjung dengan cara mengurai.

"Yang antre mau masuk itulah yang kemarin Sabtu bukan lonjakan pengunjung, luar biasa enggak juga sebetulnya tetapi mau ngantri masuk itu. Sudah kita halau supaya mereka berpencar dulu tetapi karena mereka takut kalau keluar antrian ke belakang jadi tetap sabar menunggu," katanya. Pihaknya berupaya melakukan penertiban namun tidak dapat memaksa.

Pihaknya tidak memberikan sanksi namun peringatan. Namun jika terulang maka mal dan ritel yang melanggar dan membandel akan ditutup atau disegel. Ia memprediksi puncak kepadatan pengunjung terjadi akhir pekan kemarin.

"Sepertinya kemarin Sabtu Minggu lonjakan terakhir ya, kalau saya analisa kemarin ya lonjakan terakhir ya, tetapi dibanding sebelumnya sudah agak menurun. Sekarang sudah ada pembatasan yang tanggal 6 Mei itu dari luar kota sudah agak sulit masuk ke Kota Bandung," katanya.

Ia mengakui terjadi lonjakan pengunjung tetapi dalam kondisi yang tertib dengan memakai masker. Pihaknya menerjunkan 18 orang petugas untuk memantau area pusat perbelanjaan di kawasan Kepatihan dan Jalan Dalem Kaum Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement