Senin 10 May 2021 16:33 WIB

Konsentrasi Temuan Mutasi Covid-19 di Sumatra dan Kalimantan

Mutasi Covid-19 setidaknya telah ditemukan di Indonesia sejak Januari 2021.

 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyebaran kasus mutas Covid-19 di Indonesia paling banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Budi mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyebaran kasus mutas Covid-19 di Indonesia paling banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Budi mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Rizky Suryarandika, Antara

Tiga varian mutasi Covid-19 dari luar negeri sudah dikonfirmasi terjadi di Tanah Air. Tiga varian baru tersebut yakni varian dari London atau B117, varian dari Afrika Selatan atau B1351, dan varian dari India atau B1617.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, tiga varian baru dari mutasi Covid-19 yang masuk dalam kategori virus yang relatif berbahaya versi WHO. Temuan varian baru paling banyak ada di pasien asal Sumatra dan Kalimantan.

“Jadi memang penyebarannya relatif cukup banyak di daerah Sumatra dan daerah Kalimantan,” kata Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5).

Menurut Budi, varian baru Covid-19 ini masuk ke Indonesia dari Arab Saudi, Afrika, India, dan juga Malaysia. Mutasi asal Inggris pun telah ditemukan di Indonesia sejak Januari lalu dan menyebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, serta Bali. Sedangkan mutasi asal Afrika Selatan ditemukan di Bali dan varian asal India banyak ditemukan di Sumatra Selatan serta Kalimantan Tengah.

Untuk mencegah meluasnya penyebaran varian baru Covid-19 ini, Menkes meminta masyarakat agar menjalankan disiplin protokol kesehatan. “Penerapan protokol kesehatan secara disiplin, 3M, dan juga penerapan protokol PPKM mikro secara disiplin adalah cara yang paling ampuh untuk mengontrol penularan ini,” tambah dia.

Kementerian Kesehatan juga akan melakukan whole genome sequencing di berbagai daerah untuk melihat berbagai mutasi baru yang ada di Indonesia. Sehingga pemerintah dapat segera mengawasi pola penyebaran mutasi baru Covid-19 di Tanah Air.

“Sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain,” ujar Budi.

Varian B117 diketahui lebih mudah menyebar dan orang yang terinfeksi varian baru ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Selanjutnya varian B1617 adalah varian yang lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menghindari kekebalan vaksin. Sedangkan varian B1351 juga punya kemampuan penularan lebih cepat dan dapat mempengaruhi netralisasi beberapa antibodi, namun belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.

Salah satu pasien mutasi Covid-19 B1617 ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. "Varian baru virus corona tersebut diderita satu orang di Kotim. Kalau tidak salah seorang tenaga kesehatan. Orang tersebut sedang menjalani isolasi. Sebenarnya ada satu orang pada Maret lalu dan sudah sembuh, dan ini informasinya ada satu orang lagi yang kena virus varian baru ini," kata Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor, di Sampit, Senin.

Informasi itu disampaikan Halikinnor saat pelantikan Penjabat Sekretaris Daerah Fajrurrahman. Informasi tersebut cukup mengagetkan peserta yang hadir karena dinilai menjadi kabar buruk di tengah kasus Covid-19 di Kotawaringin Timur yang terus meningkat.

Halikinnor meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pelacakan secara teliti. Langkah cepat harus dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 dan virus varian baru tersebut.

Masyarakat diimbau tidak panik, namun diminta meningkatkan kewaspadaan. Penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat menjadi hal wajib yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan Corona.

Ditemukannya varian baru virus Corona yaitu B1617 harus menjadi perhatian serius bersama. Jangan sampai virus yang penularannya tidak terkendali di India tersebut tidak sampai merebak dan meluas di Kotawaringin Timur.

"Varian baru virus corona ini diketahui penularannya sangat cepat. Makanya ini harus menjadi perhatian serius kita bersama agar jangan sampai bertambah parah. Pelacakan harus dilakukan secara masif," ucap Halikinnor.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan juga melakukan upaya melacak empat kasus Covid-19 varian India B1617 yang baru diumumkan pemerintah pusat. Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri, Senin, mengatakan, empat kasus tersebut berasal dari Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

"Ada tiga kasus berjenis kelamin laki-laki dan satu wanita, semuanya warga setempat," ujarnya.

Menurut dia, terdeteksinya kasus itu sama dengan penemuan varian B117 pada Maret 2021, yakni sampel keempat kasus yang sebelumnya menjalani isolasi di RSUP Mohammad Hoesin Palembang dikirim secara acak ke Kemenkes untuk diperiksa dan hasilnya positif B1617. Dinkes melakukan pelacakan untuk mengonfirmasi ulang data riwayat perjalanan dan kontak-kontak kasus sebelum menjalani isolasi Covid-19 pada Januari 2021.

Namun Yusri mengaku proses pelacakan agak terhambat karena terdapat kasus yang tidak lagi menetap di Sumsel. "Sampai sekarang kami belum menerima hasil penyelidikan dari empat daerah itu, tapi tetap kami upayakan semuanya ketemu," kata dia.

Terkait masuknya COVID-19 varian India itu ke Sumsel, menurutnya sangat dimungkinkan virus tersebut telah menjadi transmisi lokal di daerah ini sejak Januari 2021. "Sebab yang positif ini warga lokal dan ada yang tidak punya riwayat perjalanan, artinya ada yang membawa dari luar dan menyebar antar-orang lokal," katanya.

Ia juga menyebut sejauh ini varian Covid-19 yang terkonfirmasi berada di Sumsel baru B117 dan B1617.

photo
Mutasi ganda varian Covid-19 India - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement