Senin 10 May 2021 16:28 WIB

Objek Wisata di Tanah Datar Tutup Selama Libur Lebaran

Objek wisata ditutup mulai 12 sampai 16 Mei 2021.

Objek Wisata di Tanah Datar Tutup Selama Libur Lebaran. Pengunjung bermain air di pemandian Lubuk Soda, Nagari Tambangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (9/3/2021). Pemandian Lubuk Soda yang baru dibuka dan menjadi lokasi favorit itu memiliki air yang dingin, jernih dan bersih, berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata keluarga di daerah itu.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Objek Wisata di Tanah Datar Tutup Selama Libur Lebaran. Pengunjung bermain air di pemandian Lubuk Soda, Nagari Tambangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (9/3/2021). Pemandian Lubuk Soda yang baru dibuka dan menjadi lokasi favorit itu memiliki air yang dingin, jernih dan bersih, berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata keluarga di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menutup sementara seluruh objek wisata di daerah itu selama libur lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan keputusan itu diambil setelah melakukan rapat bersama dengan pemerintah provinsi dan dikeluarkan hasilnya Tanah Datar berada pada skor 1,85 atau zona oranye.

Baca Juga

"Untuk pada libur Lebaran kali ini kami pastikan ditutup mulai 12 sampai 16 Mei 2021," katanya, Senin (10/5).

Ia mengatakan selain penutupan objek wisata, sholat Idul Fitri yang difasilitasi pemerintah kabupaten yang semulanya dilaksanakan di Lapangan Gumarang Batusangkar juga dibatalkan. Hal itu dilakukan dengan memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Datar yang dalam beberapa bulan terakhir terdapat peningkatan kasus.

"Selain sholat Idul Fitri di lapangan Gumarang di tiadakan, juga gelaran open house di rumah dinas bupati, wakil bupati, sekda dan pejabat lainnya," katanya.

Untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri di nagari-nagari tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat yang akan melaksanakan sholat diharuskan berwudhu sebelum ke lokasi dengan membawa sajadah.

Selepas sholat diharapkan langsung pulang dengan tidak berjabatan tangan. Panitia agar menyiapkan thermogun atau alat pengukur panas, tempat cuci tangan, masker cadangan untuk masyarakat yang tak memakai masker.

Wakil Bupati setempat Richi Aprian mengatakan langkah yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk kemaslahatan dan kebaikan masyarakat Tanah Datar. "Langkah ini diambil bukan untuk membatasi atau menghambat masyarakat untuk beribadah, namun ini sebagai langkah antisipasi agar tidak ada kluster baru penyebaran Covid-19, " katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement