Senin 10 May 2021 16:12 WIB

Amankan Lebaran, Relawan PMI Sukabumi akan Edukasi Prokes

PMI edukasi pentingnya warga kurangi mobilitas penduduk termasuk mudik yang dilarang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memantau penerapan protokol kesehatan di keramaian kota, Sabtu (8/5) lalu. Fahmi mengatakan Sukabumi akan mengerahkan PMI untuk mengedukasi warga terkait pentingnya protokol kesehatan (prokes).
Foto: Republika/riga nurul iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memantau penerapan protokol kesehatan di keramaian kota, Sabtu (8/5) lalu. Fahmi mengatakan Sukabumi akan mengerahkan PMI untuk mengedukasi warga terkait pentingnya protokol kesehatan (prokes).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 100 relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi dikerahkan untuk pengamanan lebaran. Khususnya ditujukan untuk edukasi protokol kesehatan (prokes) dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Pengerahan personel ini diawali dengan apel siaga lebaran PMI Kota Sukabumi di Markas PMI di Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (10/5). ''Kegiatan ini menunjukkan PMI siap dalam membantu pengamanan Idul Fitri dan edukasi warga mengenai pentingnya protokol kesehatan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Baca Juga

Menurut Fahmi, pelaksanaan apel ini memiliki dua fungsi penting. Pertama memperlihatkan dan mengecek kesiapan PMI dari berbagai tingkatan mulai kelurahan, kecamatan, dan relawan dalam menghadapi kegiatan Idul Fitri. Kedua apel siaga memberikan aura positif kepada warga sehingga muncul perasaan tenang dan nyaman dengan kesiapan dari PMI.

Beberapa waktu terakhir kata Fahmi, pemkot mendapatkan arahan baik presiden, menteri dan satgas terkait pelaksanaan Idul Fitri masih dalam pandemi jadi pegangan untuk melakukan pergerakan di posko. Terutama edukasi dan sosialisasikan kepada masyarakat pentingnya menjaga protokol kesehatan.

Tugas PMI kata Fahmi, mengedukasi pentingnya warga kurangi mobilitas penduduk termasuk mudik yang dilarang. PMI sampaikan kepada aparat di wilayah antisipasi apabila ada warga luar kota yang masuk kota karena ada tahapan atau mekanisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement