Senin 10 May 2021 15:10 WIB

Pemuda Palestina Usir Pemukim Yahudi dari Sheikh Jarrah

Penduduk Palestina di Sheikh Jarrah diusir secara paksa oleh polisi Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Petugas polisi perbatasan Israel menahan seorang demonstran Palestina selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, di Yerusalem timur, Jumat, 7 Mei 2021. Warga Palestina memprotes atas ancaman penggusuran Israel atas puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang telah terlibat dalam sebuah pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim Israel yang mencoba memperoleh properti di lingkungan itu.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Petugas polisi perbatasan Israel menahan seorang demonstran Palestina selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, di Yerusalem timur, Jumat, 7 Mei 2021. Warga Palestina memprotes atas ancaman penggusuran Israel atas puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang telah terlibat dalam sebuah pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim Israel yang mencoba memperoleh properti di lingkungan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ratusan pemukim Yahudi yang mendekati lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mundur dari daerah itu pada Senin (10/5) pagi. Mereka meninggalkan wilayah itu setelah bertemu dengan sekelompok besar pemuda Palestina.

Laporan reporter Anadolu Agency, peristiwa ini terjadi setelah pengeras suara sebuah masjid di lingkungan Isaiah terdekat meminta warga Palestina untuk berbaris ke Sheikh Jarrah. Wilayah itu menghadapi ketegangan yang meningkat karena konflik antara polisi Israel dan penduduk Palestina yang diusir secara paksa dari rumah mereka.

Baca Juga

Menyusul panggilan dari masjid, warga Palestina dari beberapa wilayah di Yerusalem membanjiri lingkungan dengan berjalan kaki atau dengan mobil. Kerumunan orang Palestina memaksa para pemukim Yahudi yang tiba di daerah itu pada pagi hari untuk pergi.

Krisis tersebut bermula dari keputusan Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur yang menyetujui untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan tersebut demi pemukim Israel pada awal tahun ini. Terlebih lagi Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa menggunakan granat setrum dan gas air mata. Ratusan warga Palestina terluka dalam serangan itu dan mendapatkan kecaman di seluruh dunia.

Israel menduduki Yerusalem Timur tempat Al-Aqsa berada selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement