Senin 10 May 2021 12:42 WIB

Pemkab Semarang Siapkan 6.300 Alat Rapid Tes Antigen Gratis

Alat tes itu juga disediakan di posko skrining di dua rest area jalan tol.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
  Kegiatan skrining Covid-19 secara acak terhadap pengguna jalan tol antar daerah di rest area tol Semarang-Solo KM 429 A, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Foto: Bowo Pribadi.
Kegiatan skrining Covid-19 secara acak terhadap pengguna jalan tol antar daerah di rest area tol Semarang-Solo KM 429 A, Ungaran, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah, menyiapkan 6.300 alat rapid antigen gratis untuk mendukung skrining bagi pemudik dan pendatang antar daerah ke wilayah setempat. Selain didistribusikan ke 26 puskesmas di wilayah Kabupaten Semarang, ke-6.300 alat rapid antigen gratis tersebut juga disiapkan untuk posko skrining yang ada di dua rest area jalan tol.

Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengatakan, meski pemerintah pusat secara resmi telah melarang mudik, namun pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah sebagian masyarakat tetap nekat melakukan mudik ke berbagai daerah. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Semarang, yang tercatat sudah kedatangan sebanyak 233 orang pemudik dan pengunjung asal luar daerah.

Jumlah itu berdasarkan laporan dari Satgas Jogo Tonggo di tingkat desa/kelurahan. Terkait hal tersebut, jelas bupati, Pemkab Semarang penting menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengendalikan dan mengurangi risiko penularan Covid-19 berkaitan dengan adanya pergerakan orang antar daerah tersebut.

Salah satunya dengan menyiapkan total sebanyak 6.300 alat rapid tes antigen secara gratis untuk 26 puskesmas maupun posko skrining pemudik di ruas tol yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Jika para pemudik maupun pendatang tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat (negatif Covid-19) maka yang bersangkutan akan dilayani rapid tes antigen gratis oleh petugas puskesmas terdekat.

Selain ribuan alat skrining Covid-19 gratis, masih kata Ngesti, Pemkab Semarang juga menyiapkan rumah singgah/isolasi jika ada pemudik maupun pendatang yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Selain tempat isolasi di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Pemprov Jawa Tengah di Siwakul dan Hotel Garuda di Kopeng, kita juga fungsikan rumah susun (rusun) di wilayah Kecamatan Pringapus,” jelas dia.

Terkait 233 pemudik dan pendatang luar daerah yang saat ini sudah masuk ke Kabupaten Semarang, menurut Ngesti, dapat dipastikan dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19. Satgas Jogo Tonggo maupun Satgas Covid-19 tingkat kecamatan juga telah melaporkan terhadap para pemudik dan pendatang tersebut juga telah dilakukan pemeriksaan skrining rapid antigen.

Dari upaya skrining itu hasilnya negatif semua dan tidak ada satu pun dari mereka yang terindikasi telah terinveksi Covid-19. “Meski begitu, kita tidak boleh lengah dan upaya pengawasan terhadap masuknya pemudik dan para pendatang dari luar daerah ke Kabupaten semarang tetap harus diintensifkan hingga di level lingkungan terkecil di masyarakat,” ujarnya.

Kepada warga Kabupaten Semarang, bupati juga mengimbau agar tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan serta SOP pencegahan Covid-19 demi keamanan diri sendiri maupun orang lain selama beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan.

Terlebih lagi, Kabupaten Semarang saat ini masih masuk daerah dengan zona Oranye risiko penyebaran Covid-19. "Maka kami minta, masyarakat yang ada di pusat-pusat perekonomian, tempaat wisata, dan di tempat-tempat umum untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement