Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RENI MARLINA

Urgensi Peran Milenial Untuk Masa Depan Perbankan Syariah

Eduaksi | Monday, 10 May 2021, 11:51 WIB
sumber: republika.co.id

Saat ini ekonomi syariah di Indonesia tumbuh pesat, dengan berdirinya perbankan syariah di Indonesia selama lebih dari 20 tahun ini ternyata menunjukan kinerja perkembangan yang cukup baik. Baik itu dari sisi kelembagaan maupun kinerja keuangannya termasuk pertumbuhan dari jumlah nasabah bank syariah yang terus meningkat. Masih rendahnya perkembangan marketshare dari perbankan syariah di Indonesia maka, solusi yang tepat harus dicari untuk mengatasi berbagai masalah yang membatasi pengembangan perbankan syariah di Indonesia kedepannya. Dengan demikian, industri perbankan syariah dapat tumbuh dengan baik hingga taraf internasional.

Salah satu sumber daya manusia yang cukup besar potensinya yaitu generasi milenial, yang mana potensi milenial di Indonesia hampir 70% adalah milenial muslim. Generasi milenial sendiri memiliki arti yang beragam secara demografis, generasi milenial adalah yang lahir pada tahun 1980-2000 milenial yang memiliki beberapa karakter khas dalam berbagai bidangnya tentu menjadi salah satu hal yang berpeluang besar untuk dapat berperan aktif dalam perkembangan produk-produk perbankan syariah di Indonesia.

Pertama, Generasi milenial memiliki jiwa kreativitas dan inovasi yang sangat tinggi khususnya familiar dalam mengakses teknologi atau sosial media. Kemudahan tersebut dapat menjadi salah satu peluang peran milenial dalam mempromosikan produk-produk bank syariah sampai ke penjuru negeri dan mendorong pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi digitalnya. Kedua, peranan milenial dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah juga dapat dilakukan melalui seminar-seminar ekonomi syariah yang mana pemahaman ekonomi syariah terhadap mahasiswa. Adanya mahasiswa yang teredukasi ekonomi syariah akan memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang sektor ekonomi syariah, khususnya perbankan. Sehingga mahasiswa dapat mensosialisasikan hal ini ke keluarga, masyarakat atau komunitas-komunitas yang ada di lingkungan di sekitar. Ketiga, penyelarasan produk-produk perbankan syariah dengan milenial sehingga milenial dapat melek dengan ekonomi syariah. Misalnya, model tabungan syariah untuk milenial yang lebih mengedepankan pemahaman pelarangan riba atau tidak ada bunga tetapi bagi hasil.

Dengan begitu, peran milenial diharapkan bagi para lembaga keuangan khususnya perbankan syariah di Indonesia dapat memperkuat marketshare perbankan syariah karena hal ini merupakan salah satu dari pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Peranan lembaga keuangan syariah juga harus lebih dioptimalkan kembali dalam rangka memperbaiki produk-produk perbankan syariah agar milenial lebih tertarik lagi dengan perbankan syariah. Seperti pada tanggung jawab sosial, perlunya peran perbankan syariah dalam memperhatikan aspek tersebut dengan cara menyebarkan informasi secara luas lagi kepada mahasiswa agar milenial mengetahui tanggung jawab sosial atau CSR yang diberikan perbankan syariah kepada masyarakat.

Generasi milenial dapat menjadi pelopor untuk perkebangan perbankan syariah di masa depan, hal ini harus dibarengi dengan pemahaman literasi ekonomi syariah sejak dini yang akan memberikan efek yang besar bagi masyarakat. Sehingga perbankan syariah di Indonesia dapat bersaing di taraf internasional. #retizencompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image