Panitia kegiatan juga mengimbau para peserta untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Panitia juga mempersiapkan hand sanitizer dan masker di beberapa titik di dalam masjid untuk bisa digunakan peserta kegiatan i’tikaf. Hal tersebut dilakukan panitia kegiatan itikaf masjid Al-Ashri untuk mengikuti protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah dan juga menghindari penyebaran covid-19.
Ketua panitia Itikaf di masjid Al-Ashri, Mas Andri, mengatakan bahwa kegiatan Itikaf ini dilakukan untuk kembali mengajak masyarakat sekitar sama-sama melaksanakan ibadah sunnah istimewa yang hanya ada di bulan Ramadhan. Mas Andri juga mengajak masyarakat untuk sama-sama mencari dan mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar dengan kegiatan i’tikaf yang Ia adakan bersama dengan masjid Al-Ashri.
Dengan kondisi pandemi yang masih terjadi, Mas Andri melakukan adaptasi dengan persiapan yang mengikuti protokol kesehatan, yaitu pembatasan jumlah orang, selalu menjaga jarak dan mengenakan masker di segala kegiatan ibadah yang dilakukan di dalam masjid.
Pembatasan jumlah peserta memang membuat masyarakat sekitar tidak bisa semuanya mengikuti kegiatan itikaf, namun Mas Andri mengajak masyarakat untuk tetap melakukan ibadah itikaf di rumah. Masyarakat bisa menggelar sajadah dan melakukan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan ketika Itikaf di masjid agar bisa mendapat kemuliaan 10 malam terakhir Ramadhan 1442 H.
Itikaf adalah kegiatan ibadah yang lebih banyak dilakukan di akhir bulan Ramadhan. Kondisi pandemi covid 19 memang membuat itikaf berhenti sesaat, namun dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah membuat masjid Jami’ Al-Ashri bisa kembali melaksanakan ibadah itikaf.
Tetapi dengan pembatasan yang ada, masjid Al-Ashri juga mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan i’tikaf di rumah. Dengan mengisi kegiatan malam Ramadhan dengan ibadah baik di rumah maupun di masjid umat muslim bisa sama-sama mendapat berkah dan malam kemuliaan Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir Ramadhan 1442 H.