Senin 10 May 2021 04:10 WIB

Heboh Keracunan Takjil di Karanganyar, Masih Tunggu Hasil Uji Lab Puskesmas

Heboh Keracunan Takjil di Karanganyar, Masih Tunggu Hasil Uji Lab Puskesmas

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
 Heboh Keracunan Takjil di Karanganyar, Masih Tunggu Hasil Uji Lab Puskesmas
Heboh Keracunan Takjil di Karanganyar, Masih Tunggu Hasil Uji Lab Puskesmas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah korban keracunan takjil di Dusun Ringin, Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar masih dinamis. Sementara itu, sampel makanan takjil berupa nasi oseng-oseng dengan lauk tempe dan telor bacem sudah langsung dibawa oleh petugas ke Puskesmas Karangpandan guna dicek kandungannya.

Sampai Minggu (9/5/2021) malam, proses evakuasi masih berlangsung, sembari menunggu hasil uji lab sampel makanan dari Puskesmas Karangpandan selesai. Sedangkan para korban yang jumlahnya mencapai 40-an orang, sebagian ada yang dirawat di Puskesmas setempat, dan sebagian lagi dilarikan ke RSUD Karanganyar. Pembagian takjil itu sendiri dilakukan oleh ibu G dan S di Masjid At-Taubah di kampung setempat, pada Sabtu (8/5/2021).  

Hanya saja, gejala keracunan baru terasa Minggu (9/5/2021) sore. Gejala itu terasa hampir bersamaan, baik di masjid maupun di rumah warga, sehingga membikin suasana heboh. Para korban pun akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Karangpandan.  Saking jumlahnya yang cukup banyak, mencapai 40 orang dan terjadi bersamaan, Puskesmas Karangpandan sampai tak muat.

Menurut penjelasan Kapolsek Karangpandan, Iptu Sri Pujianto, para korban yang tidak dapat dirawat di Puskesmas Karangpandan, akhirnya dilarikan dengan mobil ambulans ke RSUD Karanganyar. Kontan saja, suasana malam menjadi histeris karena diwarnai dengan isak tangis yang bersaing dengan raungan sirine ambulans.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, takjil itu sebenarya mereka terima pada Sabtu (8/5/2021). Namun di antara mereka, banyak pula yang membawa takjil yang berisi sayuran oseng-oseng dan nasi bungkus itu, pulang ke rumah. Makanan itulah yang kemudian juga dinikmati oleh para kerabat para warga, mulai dari ayah, ibu, kakak maupun adik.

Gejala keracunan baru terasa pada Minggu (9/5/2021) sore, dan terjadi hampir bersamaan. Insiden itu sebenarnya diawali dari adanya pembagian tajil bergiliran warga pada masjid kampung tersebut.

Hanya saja, belum diketahui asal takjil itu murni dari warga setempat atau takjil yang datangnya dari donatur luar. Para korban merasakan perutnya sakit, mual dan ahirnya  mintah-muntah. Kejadian itu secara berurutan sehingga terpaksa membatalkan sholat taraweh karena tidak kuat.

Mengetahui kondisi tersebut, Takmir masjid berkoordinasi dengan RT/RW dan Pemdes Gerdu untuk mencari bantuan pertolongan. Warga pun spontan menelepon relawan Karangpandan (Rendan) meminta bantuan ambulans guna mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

Namun karena jumlah ambulans terbatas, relawan seluruh Kabupaten Karanganyar mengerahkan ambulans yang ada   guna mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Camat Karangpandan, Sri Suwarni membenarkan kejadian tersebut. "Iya benar warga dua RT keracunan takjil namun saat ini tengah proses evakuasi, sehingga data detail apakah ada korban meninggal atau tidak sedang diselidiki," ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM, Minggu (9/5/2021) malam.

Sri Suwarni  menjelaskan hingga pukul 21.00 WIB sudah sebanyak 17 mobil ambulans bergerak mengevakuasi para korban, namun masih kekurangan mobil ambulans. Pihaknya saat ini berada di TKP guna berbuat ekstra cepat menyelamatkan para warga keracunan.

"Tunggu dulu nanti detailnya apa dan bagaimana asal takjil akan dilacak," ungkapnya. Sementara itu Danramil Karangpandan Kapten  Suparman langsung menerjunkan anggotanya membantu evakuasi. "Iya ini kejadian baru saja sehingga fokus evakuasi terlebih dulu," ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM. Beni Indra

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement