Senin 10 May 2021 04:08 WIB

Jamur Bisa Bantu Pangkas Risiko Kanker Hingga 45 Persen

Tak hanya lezat, jamur ternyata bantu turunkan risiko kanker.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Tak hanya lezat, jamur ternyata bantu turunkan risiko kanker.
Foto: Pexels
Tak hanya lezat, jamur ternyata bantu turunkan risiko kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamur merupakan bahan makanan yang memiliki rasa menggugah selera dan dapat dikreasikan menjadi beragam hidangan lezat. Tak hanya itu, jamur ternyata dapat membantu menurunkan risiko kanker.

Manfaat jamur dalam memangkas risiko kanker ini diungkapkan oleh sekelompok peneliti dari Penn State melalui laporan Advances in Nutrition. Laporan tersebut disusun berdasarkan 17 studi berbeda yang dilakukan selama 1966-2020 terkait konsumsi jamur dan risiko kanker.

Baca Juga

Dalam laporan ini, peneliti mengungkapkan bahwa konsumsi 18 gram jamur jenis apa pun per hari dapat menurunkan risiko kanker secara umum hingga 45 persen. Secara spesifik, kebiasaan mengonsumsi jamur ini juga dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 35 persen.

Yang membuat jamur dapat berguna dalam pencegahan kanker adalah kandungan antioksidan kuatnya yang bernama ergothioneine. Ergothioneine memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan meningkatkan risiko kanker.

Ergothioneine juga memungkinkan tubuh untuk menahan stres oksidatif dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, Ergothioneine membantu menjaga sel-sel tetap sehat, kuat, dan berfungsi seiring dengan bertambahnya usia.

Seperti dilansir Woman's World, Senin (10/5), peneliti mengatakan sebagian studi mungkin memiliki beberapa ketidakakuratan karena daya ingat para partisipan terkait konsumsi jamur mereka. Terlepas dari itu, studi ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi jamur dan risiko kanker yang lebih rendah.

Peneliti mengungkapkan bahwa mereka akan mencari tahu lebih lanjut mengenai jenis jamur spesifik yang mungkin lebih efektif dalam menekan risiko kanker dibandingkan jenis jamur lainnya. Selain itu, peneliti juga berharap mereka bisa menemukan dampak jamur terhadap kanker yang spesifik dalam penelitian berikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement