Ahad 09 May 2021 23:05 WIB

Budayawan: Menata Hati Bukan Perkara yang Mudah

Perlu segala usaha dalam upaya menghidupkan dan menata hati kita.

Ngatawi Al-Zastro pada acara ngabuburit bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan dengan tema
Foto: istimewa
Ngatawi Al-Zastro pada acara ngabuburit bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan dengan tema "Dakwah Sunan Bonang; Menata Hati Menata Kehidupan, Ahad (9/5) Pukul 17.00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hati, adalah sebuah anugerah Tuhan, yaitu dengan adanya hati kita dapat merasakan diluar dari panca indra kita. Hati mengajarkan orang untuk bertindak-tanduk baik dalam kehidupan, hati pun mengarahkan kehidupan ini untuk menciptakan suasana yang harmonis sebagai makhluk sosial.

Hati pun bagaikan seputih embun yang memberi kesejukan dan menundukkan amarah dikala manusia menggunakan akal pikirandalam menjawab kegelisahan hidup. 

Oleh karena pentingnya hati, semua generasi bangsa diminta agar pandai menata hati sehingga hidupnya menjadi tenang. Menata hati bukan perkara yang mudah, tetapi jika berhasil melakukannya maka hidupnya akan menjadi tenang, bekerja menjadi ikhlas, dan hidupnya barokah serta indah. Lantaran hati berfungsi sebagai sebuah sistem yang akan menentukan baik buruknya kehidupan.

Hal tersebut dipesankan oleh seorang budayawan Ngatawi Al-Zastro pada acara ngabuburit bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan dengan tema "Dakwah Sunan Bonang; Menata Hati Menata Kehidupan, Ahad (9/5) Pukul 17.00 WIB

“Saat ini menata hati bukan masalah yang mudah. Jika mensyukuri apa yang dianugerahkan Allah Swt, pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang. Hati disini, substansinya adalah sebagai motor, penggerak, dinamisator, evaluator, itu adalah hati kita," Jelas Zastrow.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement