Senin 10 May 2021 01:42 WIB

10 Warga Palestina Terluka Setelah Serangan Polisi Israel

Polisi Israel menyerang orang-orang Palestina yang berkumpul.

Red: Nur Aini
Sedikitnya 10 orang terluka setelah intervensi polisi Israel dengan peluru plastik dan bom suara setelah Shalat Subuh pada Ahad (9/5).
Sedikitnya 10 orang terluka setelah intervensi polisi Israel dengan peluru plastik dan bom suara setelah Shalat Subuh pada Ahad (9/5).

 

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sedikitnya 10 orang terluka setelah intervensi polisi Israel dengan peluru plastik dan bom suara setelah Shalat Subuh, Ahad (9/5).

Baca Juga

Usai melaksanakan Shalat Subuh, ratusan orang berkumpul di antara Masjid al-Qiblatain dan Masjid Kubah Batu di dalam kompleks masjid dan mengibarkan bendera Palestina dan Hamas. Mereka meneriakkan slogan-slogan, termasuk "Kita semua adalah Syekh Jarrah" sebelum berbaris menuju Gerbang Singa al-Aqsa dan Gerbang Bab Hutta.

Menurut jurnalis foto Anadolu Agency di tempat kejadian, polisi Israel, yang menunggu di luar dua gerbang, menembakkan peluru plastik dan bom suara ke arah jemaah yang meninggalkan kompleks tersebut. Pemuda Palestina menanggapi dengan melemparkan batu dan botol ke arah polisi.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan 10 warga Palestina terluka oleh peluru plastik dalam intervensi tersebut, menambahkan bahwa lima orang terluka di kepala mereka, empat di kaki mereka, dan satu di tangan.

Pemindahan beberapa korban luka ke rumah sakit ditunda karena polisi menutup Gerbang Singa masuk dan keluar dalam waktu singkat, kata pernyataan itu.

"Peluru plastik menghantam mulut salah satu yang terluka, melukai rahangnya dengan parah," tambahnya.

Polisi Israel juga menahan beberapa pemuda Palestina, dan setelah sekitar setengah jam intervensi, situasi kembali normal.

Warga Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir telah memprotes solidaritas dengan penduduk lingkungan Sheikh Jarrah di tengah bentrokan dengan polisi Israel.

Protes datang ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Israel pada awal tahun ini.

Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid al-Aqsa Jumat malam, menggunakan granat setrum dan bom gas. Wanita juga menjadi sasaran pasukan Israel, menurut saksi mata.

Masjid al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu "Temple Mount," mengeklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi pada zaman kuno. Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Israel lalu mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/10-warga-palestina-terluka-setelah-serangan-polisi-israel/2234475
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement