Ahad 09 May 2021 20:12 WIB

Kebakaran Penjaringan, 1.449 Warga Diungsikan ke Pesantren

Warga diajak menyisihkan rezekinya untuk membantu korban terdampak kebakaran.

Rep: Febryan A/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Repubika/Raisan Al Farisi
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran menghanguskan ratusan rumah di Jalan Kapuk Muara Raya, Gang Rawa Elok, RT 011 dan 012 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (9/5) dini hari. Seribu lebih warga terdampak kini diungsikan ke sebuah pesantren di sana.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, mengatakan, jumlah warga terdampak sebanyak 1.449 orang atau 375 kepala keluarga (KK). Mereka untuk sementara waktu akan diungsikan di Pondok Pesantren Khoirul Ummah.

"Pesantren sedang libur. Sedang tidak ada santri yang belajar dan Pak Kyai (pimpinan pesantren) menyediakan tempatnya untuk dijadikan lokasi pengungsian," kata Ali dalam siaran persnya, Ahad.

Ali menambahkan, lokasi pesantren itu juga tidak jauh dari lokasi kebakaran. Selama mengungsi, warga akan mudah untuk bolak-balik merapikan rumahnya.

Ia lantas mengajak masyarakat Jakarta Utara berbagi, menyisihkan waktu maupun rezekinya untuk membantu saudara-saudaranya terdampak kebakaran di Kapuk Muara. "Ini semua musibah dalam masa pandemi dan dalam Bulan Suci Ramadan, rasa kita untuk saling berbagai diharapkan sekarang. Untuk seluruh masyarakat Jakarta Utara yang ingin mendulang amal sekarang waktunya," ucapnya.

Sejauh ini, kata dia, berbagai pihak sudah memberikan bantuan awal kepada para pengungsi. Sudin Sosial sudah memberikan bantuan makanan terjadwal pagi sampai malam. Sudin Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan dan Rapid Tes Antigen gratis.

"Sudin Lingkungan Hidup dengan toilet portable, PAM dengan menyediakan air bersih untuk masyarakat dan BPBD menyediakan tenda dan matras," ungkap Ali.

Sebelumnya, Kebakaran besar di sana dilaporkan masyarakat setempat ke petugas pemadam pada Sabtu (8/5) pukul 23.31 WIB. Dalam video yang diterima Republika, tampak kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi di lokasi kejadian kendati sedang turun hujan.   

Adapun petugas pemadam mulai tiba dan beroperasi memadamkan api pada Sabtu pukul 23.40 WIB. Sebanyak 18 unit mobil pemadam dan 85 personel dikerahkan. Api berhasil dipadamkan pada Ahad pukul 01.09 WIB.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan ( Gulkarmat) Jakarta Utara, Abdul Wahid, mengatakan, total ada 400 rumah yang terbakar. Sedangkan jiwa terdampak ada 2.500 orang yang terdiri atas 400 KK.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Adapun total luas area yang terbakar sekitar 6.000 meter persegi. Kebakaran yang diduga terjadi karena korsleting listrik itu ditaksir mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp 6 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement