Jumat 14 May 2021 08:16 WIB

Muslim Spanyol Berusaha Hidupkan Lagi Warisan Andalusia

Warisan sejarah Alhambra tidak terlihat dalam masyarakat Spanyol.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Alhambra merupakan sebuah kompleks istana dan benteng peninggalan bersejarah sekaligus bukti jejak peradaban Islam di Eropa.
Foto: Republika TV/Kamila
Alhambra merupakan sebuah kompleks istana dan benteng peninggalan bersejarah sekaligus bukti jejak peradaban Islam di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ANDALUSIA -- Sebuah pusat budaya Islam di Spanyol selatan sedang mencoba untuk menghidupkan kembali warisan era Islam Andalusia, yang meninggalkan jejak besar di wilayah tersebut selama hampir delapan abad.

"Warisan sejarah Alhambra sangat jelas, tetapi ini tidak terlihat dalam masyarakat Spanyol," kata Abdulkadir Schaller, merujuk pada istana Andalusia yang terkenal di Granada, salah satu kota besar di Andalusia dan benteng Islam terakhir di Spanyol sebelum ditaklukan oleh raja Katolik di akhir abad ke-15.

Baca Juga

Schaller yang menjabat sebagai Direktur Pusat Kebudayaan Islam di bawah Masjidil Haram di Granada menegaskan bahwa sekitar 500 tahun yang lalu, para raja Katolik saat itu telah memberantas segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam di negeri itu.

"Pihak berwenang pada waktu itu (tahun 1492) mengambil dan membakar semua buku arsitektur, seni, atau pertanian milik Muslim, termasuk Alquran, di Lapangan Virambla di pusat Granada. Ini adalah momen bersejarah. Arsip Muslim yang tinggal di Granada juga dihancurkan. Selain itu, masjid dibakar atau dibangun gereja di atasnya," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement