Sabtu 08 May 2021 23:32 WIB

Kasus Covid Klaster Tarawih di Sragen Naik Lagi

Kasus Covid Klaster Tarawih di Sragen Naik Lagi

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
 Kasus Covid Sragen: Kasus Covid Klaster Tarawih di Sragen Naik Lagi
Kasus Covid Sragen: Kasus Covid Klaster Tarawih di Sragen Naik Lagi

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM- Kasus penyebaran covid-19 dari klaster tarawih di Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen terus meluas. Sebanyak 9 warga kembali dinyatakan positif tertular setelah diketahui kontak erat dan ikut salat tarawih di masjid yang imamnya kemudian terpapar positif.

Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningsih mengungkapkan hingga Sabtu (8/5/2021) malam, jumlah total kasus positif klaster tarawih di Desa Sambirejo mencapai 11 orang. Angka itu mengalami penambahan 9 kasus baru dari sebelumnya 12 kasus. Tambahan 9 kasus baru itu diperoleh dari hasil tracking lanjutan setelah ada tambahan dari kasus awal.

"Totalnya sampai tadi malam ada 21 pasien yang positif dari klaster tarawih. Yang masih menunggu hasil swab PCR ada 26 orang," paparnya kepada Joglosemarnews.com.

Wisnu menguraikan dari awal, kasus positif klaster tarawih itu dimulai dari pak ustadz sekaligus imam masjid yang diketahui positif pada Minggu (2/5/2021). Kemudian esok harinya, Senin (3/5/2021), anaknya yang mengajar TPA sekaligus guru ngaji serta menantu juga positif terpapar.

Berikutnya ada 8 warga yang terkonfirmasi dari hasil tracking setelah terlacak kontak erat dengan mereka.

"Terus sorenya ada lagi 1 pasien yang positif sehingga total 12. Nah, tadi malam ada tambahan 9 warga lagi yang positif sehingga total 21 warga yang terkonfirmasi," terangnya.

Wisnu menyampaikan selain 21 warga yang positif, masih ada 26 orang yang hingga kini masih menunggu hasil swab PCR. Mereka terdiri dari 24 anak-anak dan 2 orang dewasa. Para anak itu merupakan siswa yang belajar di TPA dan sempat kontak erat dengan anak pak ustadz pengajar ngaji.

"Mayoritas adalah warga di lingkungan musala itu. Tidak ada yang dari luar. Alhamdulillah dari usianya rata- rata di bawah 50 tahun dan komorbidnya tidak banyak. Jadi kondisi secara umum meski ada gejala tapi nggak berat," terang Wisnu.

Ditambahkan sampai 21 kasus itu, proses tracing dan swab warga yang terlacak kontak erat sudah tuntas. Ia berharap tidak ada lagi tambahan dan kasus sesegera mungkin mereda.

"Untuk yang positif, semua dikarantina di Technopark. Kami juga bersyukur warga sangat kooperatif. Doakan mudah-mudahan segera selesai," tandasnya. Wardoyo

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement