Sabtu 08 May 2021 19:50 WIB

Al-Azhar: Penyerbuan Al-Aqsa Dilakukan Teroris Zionis

Al-Azhar bersama dengan seluruh cendekiawan Muslim berdiri bersama rakyat Palestina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina bereaksi terhadap granat setrum yang ditembakkan oleh polisi Israel untuk membersihkan Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem setelah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat 7 Mei 2021. Jemaah Palestina bentrok dengan polisi Israel Jumat malam di situs suci suci kepada Muslim dan Yahudi, dalam eskalasi kekerasan berminggu-minggu di Yerusalem yang telah bergema di seluruh wilayah.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Warga Palestina bereaksi terhadap granat setrum yang ditembakkan oleh polisi Israel untuk membersihkan Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem setelah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat 7 Mei 2021. Jemaah Palestina bentrok dengan polisi Israel Jumat malam di situs suci suci kepada Muslim dan Yahudi, dalam eskalasi kekerasan berminggu-minggu di Yerusalem yang telah bergema di seluruh wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perguruan Tinggi Al-Azhar, Mesir mengecam penyerbuan Israel ke Al-Aqsa. Al-Azhar merupakan otoritas agama Islam tertinggi dan institusi yang berpengaruh di Mesir.

Sheyk Al-Azhar Ahmed al-Tayeb mengecam kekerasan di masjid al-Aqsa dan pemukiman Sheikh Jarrah pada Sabtu (8/5) dini hari tadi. Kecaman ini disampaikan di media sosial.

Baca Juga

Dalam unggahannya al-Tayeb mengecam penyerbuan ke masjid Al-Aqsa, terutama dilakukan di malam-malam terakhir bulan suci Ramadhan ketika dipenuhi muslim.

"Merusak tempat ibadah yang suci dan menyerang Muslim dan sebelummya melakukan penyerangan bersenjata ke pengunjuk rasa sama dan pengusiran rakyat di Al-Aqsa adalah terorisme Zionis, diselimuti bungkamnya masyarakat internasional yang memalukan," katanya seperti dikutip Middle East Eye.

"Al-Azhar dan cendikiawan-cendikiawan dan mahasiswanya sepenuhnya mengungkapkan solidaritas dengan rakyat Palestina yang ditindas dan kami berdoa semoga Tuhan melindungi dan memelihara mereka selayaknya pemilik tanah yang sah," tambah al-Tayeb.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement