Sabtu 08 May 2021 16:42 WIB

Masih Ada Penumpang Berangkat ke Jateng-Jatim dari Kalideres

Hanya bus dengan stiker yang boleh beroperasi di area Terminal Bus Kalideres.

27 Orang Berangkat ke Jateng & Jatim dari Kalideres (ilustrasi).
Foto: Antara/Galih Pradipta
27 Orang Berangkat ke Jateng & Jatim dari Kalideres (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 27 penumpang berangkat dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Jumat (7/5). Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengatakan 27 orang tersebut naik delapan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) non-mudik.

"Jadi bus berangkat delapan, jumlah penumpang berangkat 27 orang, empat penumpang ditolak (berangkat) karena tidak memenuhi persyaratan," ujar Revi, Sabtu (8/5).

Revi mengatakan delapan bus berangkat menuju Madura (Jawa Timur), Surabaya (Jawa Timur), Pekalongan (Jawa Tengah), Cilacap (Jawa Tengah), Slawi (Jawa Tengah), Semarang (Jawa Tengah) dan Wonosobo (Jawa Tengah).

Perusahaan otobus (PO) yang beroperasi, yakni satu armada PO Pahala Kencana tujuan Madura, enam armada PO Sinar Jaya dengan tujuan antara lain Surabaya, Pekalongan, Cilacap, Slawi, Semarang dan Wonosoboserta satu armada PO Dewantara tujuan Pekalongan.

Armada bus yang paling banyak membawa penumpang dari Terminal Kalideres adalah armada PO Pahala Kencana tujuan Madurayang membawa penumpang sebanyak enam orang. Sedangkan armada bus yang paling sedikit membawa penumpang dari Terminal Kalideres adalah armada PO Sinar Jaya tujuan Cilacap yang membawa penumpang satu orang saja.

Revi menjelaskan bahwa semua armada bus AKAP yang berangkat adalah bus non-mudik yang sudah ditandai dengan stiker khusus dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Hanya bus dengan stiker yang boleh beroperasi di area Terminal Bus Kalideres sejak Kamis (6/5) sampai Senin(17/5) mendatang.

Sebelumnya saat ditemui pada Rabu (5/5), Revi mengatakan stiker-stiker tersebut tidak dapat dipalsukan karena memiliki kode bar khusus yang bisa dipindai menggunakan kamera ponsel petugas untuk mengecek keasliannya.

"Kalau dibuka nanti akan keluar datanya, data kendaraan, data perusahaandan juga tujuannya. Jadi bisa dipastikan kalau stiker dengan kode bar tersebut tidak dapat dipalsukan," kata Revi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement