Sabtu 08 May 2021 14:21 WIB

Upaya Pemulihan Ekonomi di Kota Tangerang Dinilai Efektif

Menurut dia, sekarang pengusaha UMKM dan rite dapat bernapas lega.

Suasana geliat ekonomi di Tangcity Mall beberapa waktu lalu.
Foto: Dok. Pem
Suasana geliat ekonomi di Tangcity Mall beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lebih dari satu tahun pelaku ekonomi baik pengusaha UMKM maupun ritel di Indonesia, menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan tak terelakkan lagi, namun hal ini berbanding terbalik dengan jumlah UMKM yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.

VP Director Tangcity Superblock Norman Eka Saputra mengatakan, jumlah UMKM yang terus tumbuh hingga puluham juta yang tersebar di Indonesia membuktikan bahwa kebijakan strategis pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Kota Tangerang efektif dalam menggerakkan roda perekonomian. Sosialisasi kepada masyarakat sebagai konsumen cerdas dan berdaya di tengah pandemi juga dinilai sukses.

"Dari 65 juta UMKM di Indonesia kita tercinta ini, mereka berhasil menyumbangkan lebih dari 60% PDB (Produk Domestik Bruto). Sementara sektor retail F&B (makanan dan minuman) optimis mengejar target pendapatan tahun 2023, yakni 1,4 miliar Dollar AS," ujar Norman Eka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (8/5).

Norman Eka melanjutkan, industri ritel di pusat perbelanjaan sempat terperosok pada 2020 lalu karena adanya pembatasan mobilitas dan penurunan konsumsi masyarakat. Apalagi penjualan saat masa bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri yang biasanya menyumbang hampir separuh omzet secara tahunan.

Oleh karena itu, menurut dia, sekarang pengusaha UMKM dan rite dapat bernapas lega. "Vaksinasi massal dikebut, pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali dengan kapasitas tertentu, tapi tidak mengendurkan penegakan protokol kesehatan 3M. Penerapan protokol kesehatan 3M berkontribusi banyak untuk menjaga gerakan roda ekonomi kita ditengah tekanan yang tengah kita alami bersama,” kata Norman Eka.

Pembukaan Tangcity Mall dilakukan secara bertahap diawali dengan tenant kebutuhan pokok, F&B, dan apotek. Selain itu, penyesuaian jam operasional hingga saat ini belum dapat kembali normal dan dibarengi dengan memperpanjang masa kerja Satgas Covid-19 yang dibentuk manajemen.

Ritel di pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan pendapatan per tahun secara nasional dari Rp 400 triliun menjadi Rp 200 triliun karena pandemi diharapkan perlahan-lahan dapat bangkit kembali. 

"Kami selaku pengelola pusat perbelanjaan dan kawasan optimistis, sebab kebijakan pemulihan ekonomi pemerintah pusat ditambah kemahiran Pemkot Tangerang dalam membantu dunia usaha ritel perdagangan dan sektor F&B (makanan dan minuman) seraya menjaga dan mengutamakan kesehatan serta keselamatan masyarakat dapat rasakan secara riil, begitu juga teman-teman pedagang UMKM dan peritel di dalam dan sekitar Tangcity Mall yang jumlahnya ribuan secara ekonomi merasakan pendapatan usaha yang perlahan meningkat," papar Norman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement