Sabtu 08 May 2021 13:20 WIB

MUI Harap Tayangan Televisi Semakin Sesuai Nuansa Ramadhan

MUI harap televisi menyusun grand design pedoman siaran Ramadhan di tahun berikutnya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan.
Foto: dok. Istimewa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar acara laporan hasil pantauan tayangan program Ramadhan di televisi tahap II pada Jumat (7/5). Pemantauan tahap dua merupakan pemantauan final yang berlangsung mulai 23 April - 6 Mei 2021.

Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan berharap agar program pemantauan program Ramadhan tahun depan dilaksanakan lebih maksimal. Salah satunya dengan menyusun grand design pedoman siaran Ramadhan. Dengan begitu, tayangan Ramadhan di televisi yang tampil tahun depan semakin sesuai dengan nuansa Ramadhan.

"Media kita ini, satu sisi kita apresiasi, di sisi lain masih ada yang memprihatinkan di bulan Ramadhan. Maka kita meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar juga membuat grand design siaran Ramadhan untuk tahun depan. Sehingga kita tidak melulu bersikap reaktif, namun juga proaktif bagaimana menghadirkan siaran Ramadhan yang berkualitas," kata Buya Amirsyah saat memberikan pidato sambutan pada laporan hasil pantauan tayangan program Ramadhan di televisi tahap II, Jumat (7/5).

Ia mengatakan, dengan grand design itu maka bisa tumbuh tayangan televisi yang menghadirkan semangat kemanusiaan, kreatif, dan mengandung pesan-pesan edukatif. Termasuk juga tayangan Ramadhan yang ditampilkan di televisi selanjutnya bisa menjadi kebanggaan bersama.

Menurutnya, KPI sudah memiliki pedoman sendiri bernama indeks kualitas program siaran televisi. Program sejenis itu bisa disinergikan dengan insan pertelevisian dan MUI, sehingga Ramadhan tahun-tahun selanjutnya semakin berkualitas.

"Maka kita harapkan ada sinergitas antara KPI, televisi, termasuk MUI sebagai bagian dari lembaga keumatan dan keulamaan yang punya masuliah untuk meningkatkan tanggung jawab bagaimana (membuat) umat kita cerdas dalam membaca media," ujarnya.

Ia menambahkan, MUI tidak ingin program pemantauan siaran televisi di bulan Ramadhan hanya menjadi sekedar rutinitas tahunan. Keinginan menghadirkan grand design panduan siaran Ramadhan itu adalah wujud tanggung jawab MUI kepada umat.

“Pemantauan ini tidak sekadar rutinitas, tetapi ini merupakan masuliyah atau tanggung jawab MUI sebagai pelindung umat, pemimpin umat, dan penguat umat. Kami juga ingin sampaikan bahwa siaran Ramadhan ini menjadi bagian kita bagaimana meningkatkan ikhtiar kita meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," kata Buya Amirsyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement