Sabtu 08 May 2021 12:26 WIB

9 Bukti Mantapnya Kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI)

BSI menunjukkan kinerja moncer ketika performa bank-bank konvensional turun

BSI: Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Debut BSI di pasar modal diikuti naiknya harga saham emiten berkode BRIS ini sebesar 0,73 persen dari harga pembukaan di level Rp2.750 menjadi Rp2.770 per lembar ketika pasar dibuka.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
BSI: Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Debut BSI di pasar modal diikuti naiknya harga saham emiten berkode BRIS ini sebesar 0,73 persen dari harga pembukaan di level Rp2.750 menjadi Rp2.770 per lembar ketika pasar dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Industri perbankan nasional sudah mengumumkan kinerja kuartal I 2021, termasuk bank-bank syariah. Salah satunya, Bank Syariah Indonesia (BSI).

BSI yang merupakan bank hasil merger tiga bank milik Himbara ini mencatatkan kinerja solid dan baik sepanjang kuartal I 2021. 

Ketika sejumlah bank konvensional mengalami penurunan indikator kinerja dari laba hingga pendapatan kotor, BSI justru menunjukkan performa moncer.

Setidaknya, ada sembilan indikator yang menunjukkan moncernya kinerja BSI pada kuartal I 2021 ini. 

Pertama, raihan laba bersih naik. 

Bank Syariah Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih 12,85 persen atau sebesar Rp 742 miliar pada kuartal I-2021, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 657 miliar. 

Kedua, pendapatan margin naik.

Kenaikan kinerja pada kuartal I-2021 juga didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sebesar 5,16 persen secara tahun ke tahun (yoy).

Ketiga, naiknya ROE.

Rasio profitabilitas naik ditandai dengan meningkatnya ROE (return on equity) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement