Sabtu 08 May 2021 00:00 WIB

Pemkot Medan Minta Dilibatkan Menentukan Lokasi Karantina

Wali Kota Medan ingatkan banyak warga tidak tahu lokasi hotel untuk karantina

Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri). Pemerintah Kota Medan akan membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sumatra Utara menentukan lokasi karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri.
Foto: Republika/Eva Rianti
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri). Pemerintah Kota Medan akan membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sumatra Utara menentukan lokasi karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kota Medan akan membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sumatra Utara menentukan lokasi karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri.

"Kami ingin kejelasan. Alangkah baiknya jika ada kejelasan karantina di hotel yang ada di Kota Medan. Itu teknisnya bagaimana," ucap Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Jumat (7/5).

Mantu Presiden Jokowi ini, mempertanyakan tentang kejelasan WNI yang masuk Sumatra Utara, yang merupakan warga Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo atau warga daerah lainnya, apakah tetap menjalani karantina di hotel di Kota Medan. Terlebih, lanjut dia, jika sampai WNI itu menginap di hotel di Kota Medan yang dijadikan lokasi karantina oleh Satgas Penanganan COVID-19 Sumatra Utara, lalu terjadi pembauran ketika sahur atau buka puasa Ramadhan.

"Yang Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo), apakah langsung dikembalikan ke daerahnya untuk karantina? Banyak warga Medan tidak tahu ada hotel dijadikan lokasi karantina. Kalau dikoordinasikan kan kami bisa antisipasi," kata dia.

Kisruh terjadi akibat Pemkot Medan tidak dilibatkan dalam penunjukan lokasi karantina di daerah itu. Bahkan, Wali Kota Bobby Nasution mendapat informasi tidak ada hotel di Medan menjadi lokasi karantina per 1 Mei 2021, tetapi faktanya masih ada hotel yang dipakai.

"Bukan apa-apa, kami juga mau bantu. Izinkan kami terlibat membantu, menjaga protokol kesehatan dan mendata. Petugas itu tidak tahu. Maka kami ingin kirim personel membantu, itu saja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement