Jumat 07 May 2021 21:40 WIB

Merapi Keluarkan 12 Awan Panas Pekan Ini

Hasil analisis foto menunjukkan volume kubah sektor barat daya sebesar 1,1 juta m3. 

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran awan panas dan lava pijar masih cukup tinggi. Pada periode pengamatan 30 April-6 Mei 2021, terdapat 12 guguran awan panas terjadi berjarak luncur terjauh 2.000 meter ke barat daya.

"Terekam seismograf amplitudo maksimal 61 milimeter dan durasi 146 detik. Guguran lava 74 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya dan dua kali ke tenggara jarak luncur 600 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (7/5).

Cuaca sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam, sedangkan siang dan sore berkabut. Hasil analisis foto menunjukkan volume kubah sektor barat daya sebesar 1.100.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 17.000 meter kubik per hari.

Volume kubah tengah 1.700.000 meter kubik, laju pertumbuhan 14.000 meter kubik per hari. Intensitas kegempaan pekan ini lebih tinggi dari pekan lalu. Deformasi yang dipantau menggunakan EDM pekan ini menunjukkan pemendekan 0,6 centimeter per hari.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi," ujar Hanik.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. Jauh maksimal sejauh lima kilometer dan sektor tenggara yaitu Kali Gendol sejauh lima kilometer.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. Meski begitu, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi segera ditinjau kembali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement