Rabu 05 May 2021 17:33 WIB

BPIP Ajak Orsospol Gotong Royong Diklat PIP

Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila di era digital perlu strategi

Diskusi Kelompok Terpumpun Perumusan Kebijakan Strategis Pembangunan Sistem Nasional Penyelenggaraan Diklat PIP Bagi Organisasi Sosial dan Politik di Bogor, Rabu (5/5).
Foto: BPIP
Diskusi Kelompok Terpumpun Perumusan Kebijakan Strategis Pembangunan Sistem Nasional Penyelenggaraan Diklat PIP Bagi Organisasi Sosial dan Politik di Bogor, Rabu (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak Organisasi Sosial dan Politik untuk bergotong royong dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada masyarakat. Menurutnya dalam melaksanakan Pembinaan Ideologi Pancasila tidak cukup dilaksanakan oleh BPIP dan Kementerian Lembaga lainnya melainkan harus ada keterlibatan unsur lainnya. 

"Artinya apa, dari hasil proses ini bukan semata-mata dilakukan BPIP, melainkan keterlibatan bapak ibu semua", ucapnya saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun Perumusan Kebijakan Strategis Pembangunan Sistem Nasional Penyelenggaraan Diklat PIP Bagi Organisasi Sosial dan Politik di Bogor, Rabu (5/5).

"Gotong royong itu bukan hanya  membersihkan selokan atau membangun rumah tetapi kerja bersama memeras keringat bersama untuk tujuan untuk lebih maksimal", sambungnya.

Dirinya juga mengatakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila bukan sekadar untuk merubah karakter peserta melainkan untuk membangun bangsa. "Diklat ini bukan sekedar untuk merubah karakter peserta, hal yang paling penting adalah untuk merubah bangsa," tegasnya.

Dirinya juga berharap dengan keterlibatan narasumber yang profesional dan keterlibatan organisasi sosial dan politik dapat memberikan pencerahan, masukan-masukan yang konstruktif dan memiliki resonansi kepada dunia pendidikan formal dan nonformal. "Maka dari itu PIP itu semata-mata hanya sekedar hafalan, tetapi diharapkan kedepan memiliki resonansi terhadap kesadaran eksistensial," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Dr Baby Siti Salamah MPsi Psikolog mengatakan tantangan ke depan dalam situasi saat ini cukup kompleks dan dinamis.

Oleh karena itu, menurutnya keberhasilan dalam memberikan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila merupakan tanggungjawab bersama sesuai dengan konstitusional.

"Tujuan perumusan ini dapat terwujudnya penyelenggaraan diklat PIP yang terstruktur, sistematis, terstandar dan berkelanjutan dalam membangun karakter bangsa," jelasnya.

"Serta terwujudnya kontribusi yang optimal terhadap internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari," sambungnya. 

Sementara itu Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo dalam keynote speaker-nya menjelaskan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila di era digital ini perlu strategi yang matang.

"Dengan strategi komodifikasi ini kita harus bisa mengemas dengan baik sehingga memberikan stimulus kepada publik dan dapat meyakinkannya", jelasnya.

Ia berharap diklat-diklat Pembinaan  Ideologi Pancasila yang diberikan bukan dokterin tetapi yang memberikan kesenangan, hobby keceriaan. "Pesan atau konten yang disampaikan itu bersifat happy bukan sekedar doktrinasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement