IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan negara-negara Muslim untuk terus berperang melawan Israel. Dia menyebut Israel bukan negara tetapi "garnisun teroris" melawan Palestina.
"Perang melawan rezim zalim ini adalah perang melawan penindasan dan perang melawan terorisme. Dan ini adalah tugas publik untuk melawan rezim ini," kata Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir di laman The Economic Times, Jumat (7/5).
Khamenei menyampaikan hal itu pada Hari Quds tahunan Iran, yang menggunakan nama Arab untuk Yerusalem. Hari peringatan tersebut diadakan pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan 1442 H.
Bahkan, Khamenei juga menyebut kerja sama di antara negara-negara Muslim terkait Yerusalem tidak seharusnya terjadi. "Kerja sama negara-negara Muslim di Quds (Yerusalem) adalah mimpi buruk bagi Zionis," kata Khamenei.
Para pejabat Iran telah menyerukan diakhirinya Israel, termasuk dengan referendum yang akan mengecualikan sebagian besar orang Yahudi dan memasukkan Palestina di wilayah tersebut.
Penentangan terhadap Israel adalah batu ujian keyakinan bagi Iran yang dipimpin Syiah, yang mendukung kelompok militan Islam Palestina dan Lebanon yang menentang perdamaian dengan negara Yahudi, Israel, yang tidak diakui Teheran.
Hari Quds di Iran sendiri, terpaksa dibatalkan oleh pemerintah karena pandemi virus corona. Namun media pemerintah Iran menunjukkan rekaman pengendara sepeda motor dan kendaraan yang mengibarkan bendera Hizbullah Palestina dan Lebanon mengemudi melalui jalan-jalan Teheran.
Mereka juga menerbitkan foto-foto orang yang membakar bendera Israel dan Amerika.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
