Kamis 06 May 2021 23:40 WIB

Polisi Menduga Hanifah Dibunuh

Polisi menemukan bekas tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Polres Kudus, Jawa Tengah, menangani kasus meninggalnya Hanifah Khoiron Nisa, pelajar kelas XI Madrasah Aliyah asal Kecamatan Kaliwungu, yang diduga kuat karena korban pembunuhan. Menurut Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, petugas menemukan bekas kekerasan."Hasil penyelidikan sementara, pada tubuh korban memang ada bekas kekerasan sehingga kemungkinan besar merupakan korban pembunuhan," ujarnya di Kudus, Kamis.

Tim penyidik, kata dia, juga masih memeriksa beberapa saksi, terutama dari pihak keluarga.Hanya saja, pemeriksaan dari saksi keluarga korban belum bisa diperiksa secara mendalam karena masih trauma.

Baca Juga

Sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, katanya, juga masih didalami, termasuk tali yang berada di dekat korban saat pertama kali ditemukan.Korban sendiri sudah dilakukan autopsi oleh Tim Forensik dari Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus."Untuk hasilnya tentu masih menunggu. Untuk lebih jelasnya tentu menunggu hasil penyelidikannya," ujarnya.

Terkait ada tidaknya keterlibatan orang dekat, dia mengakui, belum bisa menjelaskan hal itu karena tahapannya masih meminta keterangan sejumlah saksi serta menunggu hasil autopsi. Ia mengingatkan warga yang di rumah seorang diri untuk selalu waspada, sedangkan tetangga terdekat juga perlu ikut menjaga situasi daerah tetap aman dan kondusif.

Pemberitaan sebelumnya, Hanifah Khoiron Nisa (16) ditemukan dalam kondisi meninggal di dapur rumahnya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Rabu (5/5) pukul 10.00 WIB.Saksi pertama kali yang mengetahui merupakan adik korban bernama Dafa yang masih duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah. Lantas berteriak-teriak dan tetangga terdekat juga memeriksa keadaan Hanifah yang ternyata sudah meninggal dunia.Kedua orang tua korban sendiri, saat kejadian tengah bekerja sehingga di rumah korban hanya seorang diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement