Kamis 06 May 2021 14:27 WIB

Perbaikan Ekonomi akan Topang IHSG Meski Terbatas

Transaksi saham masih dipengaruhi perilaku pelaku pasar yang cenderung menunggu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis terhadap prospek kondisi makroekonomi baik dari global dan dalam negeri. Namun, faktor potensi turunnya nilai transaksi bursa di dalam negeri akan membuat pergerakan pasar saham cenderung terbatas sepanjang Mei. 

Senior Information Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memiliki rentang pergerakan 5.883-6.115.  

Baca Juga

“Angka prediksi itu didasari oleh prediksi secara teknikal yaitu batas support 5.883/5.735 serta resistant 6.115/6.281," ujar Martha dalam konferensi pers Media Day Mirae Asset Sekuritas, Kamis (6/5).  

Nilai transaksi saham yang diprediksi turun itu terutama karena libur Lebaran/Idul Fitri. Selain itu, transaksi saham juga masih dipengaruhi perilaku pelaku pasar yang cenderung menunggu (wait and see) terhadap publikasi laporan keuangan emiten di bursa. 

Sebagai gambaran, rerata nilai transaksi April berada pada Rp 9,42 triliun dan sudah turun menjadi Rp 9,14 triliun sejak awal bulan ini. Angka itu turun dari rata-rata Januari-Maret Rp 15,69 triliun per hari. 

Martha mengatakan faktor makroekonomi yang positif itu terutama terutama ditopang oleh kondisi domestik. Data historis dari angka pertumbuhan ekonomi serta data manufaktur dari manufacturing PMI yang menunjukkan perbaikan, masih menjadi penunjang prospek ekonomi. 

Menurut Martha, faktor makroekonomi yang membaik itu menjadi satu dari tiga katalis pendorong pergerakan IHSG sepanjang Mei. Dua katalis positif lainnya adalah potensi kenaikan harga komoditas dan sudah berjalannya vaksinasi Covid-19 di dalam negeri.  

Di sisi lain, lanjutnya, faktor kasus baru Covid-19 domestik setelah libur panjang lebaran berpotensi menjadi katalis negatif. "Namun, jika angka Covid-19 masih stabil dan tidak mengalami kenaikan berarti karena pembatasan mudik yang berhasil oleh pemerintah, maka faktor itu dapat beralih menjadi faktor positif bagi pergerakan pasar saham," terang Martha.  

Untuk sektor pilihan bulan ini, Martha dan Tim Investment Information Mirae Asset Sekuritas memilih sektor barang konsumsi primer (JPFA, MAIN), properti (BSDE, CTRA, PWON), bahan baku (ANTM, TINS), dan beberapa pilihan lain (AKRA, BBTN, SRTG, dan MPMX). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement