Kamis 06 May 2021 10:55 WIB

Virus Corona Jenis Baru Ditemukan di Tangsel dan Tangerang

Ada tiga pasien positif varian corona baru, satu di Tangerang, dan dua di Tangsel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti.
Foto: Dok Pemprov Banten
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Virus corona jenis baru dikabarkan ditemukan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Informasi itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti.

Ati menyebut, terdapat tiga warga Banten yang terkonfirmasi positif virus B1617 strain dari India dan B117 strain Inggris. Dua kasus B1617 strain India ada di Kecamatan Serpong Utara, Tangsel. Dan satu kasus B117 strain Inggris ada di Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.

"Ada tiga pasien yang positif varian baru, satu kasus di Kabupaten Tangerang dan dua kasus di Tangsel," kata Ati dalam keterangannya, dikutip Kamis (5/5).

Ati menjelaskan, satu pasien di Kabupaten Tangerang terpapar virus corona jenis baru usai kembali dari luar negeri, yakni Arab Saudi. Sementara dua pasien di Tangsel diketahui terpapar dari anaknya yang tinggal di Jakarta.

Ketiga warga tersebut sedang menjalani perawatan setelah dinyatakan terpapar virus corona jenis baru. Dua pasien yang terpapar B1617 strain India tengah dirawat di Rumah Sakit Hermina, Tangsel. Sementara satu pasien terpapar B117 strain Inggris di Kabupaten Tangerang menjalani isolasi khusus di bawah pemantauan pihak puskesmas karena mengalami gejala ringan.

Baca juga : Sandiaga tak Ingin Sektor Pariwisata Jadi Penularan Covid-19

Ati memastikan, tim Satgas Covid-19 telah mengambil sampel kepada keluarga atau kontak erat guna mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru tersebut. "Untuk memastikan lebih lanjut dilakukan pengambilan sampel yang kontak erat," kata Ati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement