Kamis 06 May 2021 06:12 WIB

Percepat Pembangunan, Gubernur Sumbar Kunjungi 3 Kementerian

Beberapa perusahaan akan berinvestasi di Sumbar, dan nilainya mencapai Rp 150 triliun

Buya Mahyeldi beserta rombongan menyambangi Kementerian Investasi di Kawasan Gatot Subroto Jakarta. Dalam perbincangannya dengan Menteri Bahlil Lahadalia, mantan wali kota Padang tersebut menyampaikan beberapa perusahaan akan berinvestasi di Sumbar, dan nilainya mencapai Rp 150 triliun.
Foto: Pemprov Sumbar
Buya Mahyeldi beserta rombongan menyambangi Kementerian Investasi di Kawasan Gatot Subroto Jakarta. Dalam perbincangannya dengan Menteri Bahlil Lahadalia, mantan wali kota Padang tersebut menyampaikan beberapa perusahaan akan berinvestasi di Sumbar, dan nilainya mencapai Rp 150 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan kerja Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi, yang didampingi oleh tujuh orang kepala OPD Provinsi Sumatera Barat ke Jakarta, Selasa (4/5) diisi pertemuan dengan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju. Ini dilakukan dalam upaya mempercepat pembangunan di Sumbar.

Pertama sekali, orang nomor satu Sumbar ini mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dihadapan Menteri Basuki Hadimuljono, gubernur memaparkan progress pembangunan Infrastruktur di Sumatera Barat. Buya Mahyeldi juga membicarakan usulan percepatan pembangunan yang nantinya akan di tuangkan dalam penganggaran APBN 2022.

Baca Juga

"Ada beberapa sektor yang perlu dipercepat di bidang Bina Marga seperti pembangunan jalan yang telah diusulkan kementrian PUPR melalui Konreg 2021 dan nantinya akan dianggarkan sebesar 120 miliar Rupiah pada tahun 2022," ucapnya dalam siaran pers, Rabu (5/5).

Beberapa proyek yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR antara lain pembangunan ruas jalan Bunga Tanjung ke Teluk Tapang Kabupaten Pasaman Barat sepanjang 25 kilometer (km). Juga pembangunan ruas jalan Duku – Sicincin di Kabupaten Pariaman yang nantinya merupakan akses ke Kawasan Main Stadion Sumbar.

photo
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat kunjungan ke Jakarta, Rabu (5/5). - (Pemprov Sumbar)

Kemudian ada beberapa pembangunan jalan yang masuk dalam prioritas proyek nasional yaitu pembangunan fly over Sitinjau Lauik sepanjang 2,6 kilometer. "Ini jalur logistik dan sering terjadi kecelakaan. Mendesaknya pembangunan ini telah di bahas sebelumnya dan telah di usulkan ke Kementrian Maritim dan Investasi, juga diusulkan Kementrian PUPR melalui Konreg 2021," sebut Gubernur.

Berikutnya ada pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), irigasi, normalisasi sungai dan penyediaan rusunawa. Anggaran yang dibutuhkan mendukung proyek tersebut mencapai triliunan rupiah. Menteri Basuki meminta Pemprov Sumbar berperan aktif berkoordinasi dengan beberapa kementerian, terutama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek tersebut.

Selanjutnya, Buya Mahyeldi beserta rombongan menyambangi Kementerian Investasi di Kawasan Gatot Subroto Jakarta. Dalam perbincangannya dengan Menteri Bahlil Lahadalia, mantan wali kota Padang tersebut menyampaikan beberapa perusahaan akan berinvestasi di Sumbar, dan nilainya mencapai Rp 150 triliun.

Dia berharap rencana itu dapat terealisasi tahun ini juga. Karenanya, diperlukan gerak cepat supaya program investasi berjalan sesuai rel. Apalagi, pemerintah pusat turut mendukung penuh usaha tersebut.

"Menteri Bahlil sangat mendukung investasi di Sumbar. Beberapa program yang diusulkan, direspon baik oleh beliau. Semangat muda Pak Menteri memacu Kita untuk bekerja lebih keras mendatangkan investasi ke Sumbar. Beliau malah menginisiasi agar diadakan rakor Gubernur se Sumatera yang dilaksanakan di Sumatera Barat," sebut Gubernur Mahyeldi kepada awak media dengan penuh semangat.

Gubernur Mahyeldi menuturkan, bahwa begitu banyak potensi daerah di Sumatera Barat yang bisa dijadikan lahan investasi. "Kita punya sumber daya alam begitu melimpah. Seperti pertanian, dimana lahan di Sumbar sangat luas. Kelautan juga. Budidaya tuna belum maksimal digarap. Perlu investasi disektor ini. Disamping itu, Sumbar juga dipenuhi pulau-pulau yang eksotik. Tentu menjadi lahan investasi disektor pariwisata," jelasnya.

Kegiatan terakhir Gubernur Sumbar hari itu ditutup dengan audiensi bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Pada kesempatan tersebut, gubernur melaporkan hasil evaluasi percepatan infrastruktur Sumbar yang selama ini dikoordinasikan oleh Kemenko Marves.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi percepatan infrastruktur Sumatera Barat bulan Maret lalu yang dipimpin langsung Menko Marves lewat video conference. "Menteri Luhut minta satu bulan berikutnya harus ada laporan evaluasi kemajuan," tukas Buya Mahyeldi.

Adapun poin-poin yg disampaikan gubernur adalah kunjungan wakil presiden bersama pejabat tinggi negara yaitu Menteri Perdagangan, Menteri Bappenas, Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif ke Ranah Minang sebulan belakangan.

Kunjungan menteri-menteri tersebut khusus membahas percepatan pembangunan Sumbar seperti M Lutfi (Mendag) membicarakan pembangunan pasar rakyat. Kedatangan Mentan Syahrul Yasin Limpo mengulas percepatan sektor pertanian dan Food Estate. Sementara itu, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa melihat kesiapan beberapa proyek strategis nasional di Sumbar. Sedangkan Sandiaga Uno mendorong akselerasi pariwisata dan ekonomi kreatif.

Merespon laporan tersebut, Luhut mendukung dan mensupport percepatan infrastruktur yang diusulkan. "Untuk fly over Sitinjau Lauik Menko Marves langsung berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) agar proyek ini menjadi prioritas," sebut Buya Mahyeldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement