Rabu 05 May 2021 22:38 WIB

Dua Pemudik di Pati Positif Covid-19

Dalam tes tersebut, tercatat ada dua orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat hasil tes cepat (rapid test) antigen terhadap 498 perantau yang terlanjur mudik ke kampung halaman. Dalam tes tersebut, tercatat ada dua orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Hingga kini, pemudik yang melapor memang baru 498 orang. Semuanya juga sudah menjalani rapid test antigen dan hasilnya dua orang dinyatakan positif dan sudah evakuasi ke RSUD Soewondo. Tetapi kondisinya sehat karena tidak ada gejala sakit," kata Bupati Pati, Haryanto, di Pati, Rabu (5/5).

Haryanto mengatakan, ratusan pemudik tersebut terbanyak dari Kecamatan Winong dan Kecamatan Jaken. Sedangkan untuk Kecamatan Tambakromo, Sukolilo, Margoyoso, dan Dukuhseti belum ada laporan. Semua jajaran Pemkab Pati juga sudah diinstruksikan untuk melakukan pemantauan terhadap pemudik yang terlanjur pulang.

"Bagi yang sudah terlanjur mudik duluan, tidak bisa menolak untuk dikembalikan. Sanksinya dengan cara dilakukan isolasi, swab, dan kalau tidak taat ya dijemput. Seperti sebelumnya juga ada yang dijemput," ujarnya.

Di dalam amanat Kapolri, imbuh Haryanto, juga dinyatakan bahwa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Hal ini disebabkan oleh karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Untuk itu, perlu adanya pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan di daerah tujuan mudik, sentra perekonomian, dan keramaian. Selain itu juga mendirikan posko terpadu, melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19, melakukan patroli gabungan secara periodik, memberlakukan sistem satu pintu masuk (one gate system) serta meningkatkan dukungan terhadap program vaksinasi massal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement