Rabu 05 May 2021 23:19 WIB

Para Pemain PSG Tuding Wasit Bjorn Kuipers Keluarkan Makian

Biasanya, sebelum membuat penilaian, UEFA menunggu laporan lengkap.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Angel Di Maria dari PSG, kiri, melihat kartu merah saat pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions antara Manchester City dan Paris Saint Germain di stadion Etihad, di Manchester, Selasa, 4 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Dave Thompson
Angel Di Maria dari PSG, kiri, melihat kartu merah saat pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions antara Manchester City dan Paris Saint Germain di stadion Etihad, di Manchester, Selasa, 4 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Partai leg kedua semifinal Liga Champions antara Manchester City melawan Paris Saint Germain menyisakan drama berkelanjutan. City berjaya pada laga tersebut.

Skuad biru langit menang 2-0 di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (5/5) dini hari WIB. Dengan demikian tuan rumah lolos ke partai puncak berkat keunggulan agregat 4-1 atas PSG.

Gelandang Les Perisiens, Ander Herrera mengkritisi sikap wasit Bjorn Kuipers. Ia mendengar pengadil asal Belanda itu, mengumpat rekan setimnya, Leandro Paredes dengan kata fuck off.

"Jika kami yang mengatakan hal itu, kami bisa mendapat larangan tampil dalam tiga hingga empat pertandingan," kata Herrera kepada RMC Sport, dikutip dari the Guardian.

Penggawa PSG lainnya, Marco Verratti juga menyuarakan hal yang sama. Ia merasa dilecehkan oleh wasit tersebut.

Guardian lantas mengonfirmasi pada UEFA. Biasanya, sebelum membuat penilaian, UEFA menunggu laporan lengkap dari seluruh ofisial pertandingan.

Pelatih Les Perisiens, Mauricio Pochettino turut bersuara. Ia mengaku tak mendengar apa pun dari pinggir lapangan.

Ia mempercayai pernyataan anak asuhnya. Namun untuk lebih jelasnya, mantan juru taktik Tottenham Hotspur itu menyerahkan ke pihak berwenang.

"Jika ada sesuatu dan bagaimana penjelasannya, mungkin UEFA akan menyelidiki situasinya," kata Pochettino.

Setelahnya ia tak mau berkomentar lebih jauh. Timnya mengalami kekalahan.

Pochettino enggan menjadikan apa pun sebagai alasan kegagalan Les Perisiens. Faktanya mereka gagal mengulang kisah musim lalu.

"Kami tidak berada di final, itulah mengapa kami merasa sangat sedih," ujar juru taktik berkebangsaan Argentina ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement