Rabu 05 May 2021 19:22 WIB

8,6 Juta Pelaku Usaha Telah Mendapatkan BPUM

Selain BPUM, pemerintah juga melanjutkan program subsidi bunga untuk UMKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Perajin mengerjakan pembuatan kerajinan miniatur rumah dari bahan stik es krim saat Pesta Rakyat di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (8/2/2021). Kementerian Koperasi dan UKM berencana memberi Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) pada 2021 sebagai bantuan menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan mengusulkan anggaran hingga Rp28,80 triliun dengan target penerima BPUM sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Perajin mengerjakan pembuatan kerajinan miniatur rumah dari bahan stik es krim saat Pesta Rakyat di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (8/2/2021). Kementerian Koperasi dan UKM berencana memberi Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) pada 2021 sebagai bantuan menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan mengusulkan anggaran hingga Rp28,80 triliun dengan target penerima BPUM sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebutkan, program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) telah diberikan kepada 8,6 juta pelaku usaha. Dengan begitu penyalurannya sudah 88,11 persen dari target awal yang sebanyak 9,8 juta. 

“Realisasi banpres produktif untuk usaha mikro saat ini dari anggaran Rp 15,36 triliun untuk 12,8 juta pelaku usaha di target awal untuk penyaluran 9,8 juta ini sudah terealisasi 88,11 persen. Berarti 8,6 juta pelaku,” ujarnya dalam konfernsi pers virtual, Rabu (5/5).

Baca Juga

Penyaluran tersebut, kata dia, akan terus dimaksimalkan sampai akhir lebaran atau Idul Fitri. Sebab menurutnya, ini berkaitan dengan daya beli masyarakat.

Teten menjelaskan, kondisi ekonomi nasional mulai pulih. Seiring membaiknya konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

"Konsumsi rumah tangga naik dari minus 3,61 persen pada kuartal IV 2020 menjadi minus 2,23 persen pada kuartal I 2021. Lalu konsumsi pemerintah naik dari 1,76 persen pada kuartal IV 2020 menjadi 2,96 persen pada kuartal I 2021," tuturnya.

Dari sisi pemulihan, sambung dia, pemerintah melanjutkan program Subsidi Bunga. "Program BPUM dan Subsidi Bunga sudah tepat agar UMKm tidak terjun bebas dan bertahan seiring membaiknya daya beli," jelas Teten. 

Teten melanjutkan, pada tahun ini pemerintah kembali memberikan dukungan akses pembiayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ditargetkan penyaluran KUR bisa mencapai Rp 250 triliun. Target tersebut pun berpotensi ditingkatkan menjadi Rp 285 triliun.

“Relaksasi subsidi bunga tambahan 3 persen. Jadi suku bunga KUR sampai akhir Desember 2021 sebesar 3 persen,” katanya. Ia menambahkan, realisasi KUR hingga 5 Mei 2021 sebesar Rp 83,57 triliun, diberikan ke 2,29 juta debitur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement