Rabu 05 May 2021 09:18 WIB

Migran Turki Bukan Lagi Mayoritas Muslim di Jerman

Para migran dari Timur Tengah menjadi bagian besar pada populasi muslim di Jerman.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Muslim Jerman
Foto: The National News
Muslim Jerman

IHRAM.CO.ID, BERLIN – Sebuah laporan terbaru menemukan orang-orang Turki tidak lagi menjadi mayoritas Muslim di Jerman. Survei kehidupan Islam yang terakhir dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan para migran dari Timur Tengah menjadi bagian besar pada populasi muslim Jerman. Sekarang satu dari enam Muslim di Jerman berasal dari Suriah, Irak, atau Libanon dan antara 5,3 dan 5,6 juta Muslim di Jerman dari populasi 83,1 juta.

Studi tersebut mengecilkan ketakutan terhadap “masyarakat parallel” yang diangkat oleh politisi skeptis migran. Hampir setengah dari Muslim adalah warga negara Jerman dan sebagian besar memiliki teman dekat tanpa latar belakang migran. Studi tersebut menemukan lebih dari 80 persen Muslim di Jerman mengatakan mereka religius. Namun, tingkat integrasi mereka hampir tidak berbeda dari kelompok migran lain.

“Analisis kami menunjukkan pengaruh agama pada integrasi sering kali dilebih-lebihkan,” kata salah seorang penulis laporan, Dr Kerstin Tanis.

Migrasi membuat populasi Muslim Jerman lebih beragam. Pada tahun 2008, orang yang berasal dari Turki mencapai lebih dari dua pertiga populasi Muslim Jerman. Banyak orang Turki bermigrasi ke tempat yang dulunya Jerman Barat di bawah skema pekerja tamu selama tahun 1960-an dan 1970-an. Sekarang rekan serta kerabat mereka berjumlah sekitar 2,5 juta.

Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir komunitas Turki tumbuh sedikit. Ini berarti posisi dominan diganti oleh migran yang berasal dari negara lain, misalnya Suriah. Sekitar 45 persen Muslim Jerman diyakini berasal dari Turki, turun dari 68 persen pada 2008.

Suriah adalah kelompok terbesar kedua yang membentuk sekitar 13 persen dari populasi Muslim Jerman. Selain Suriah, ada pula Kosovo, Afghanistan, dan Maroko yang termasuk di antara negara asal teratas dan diikuti oleh Libanon, Makedonia Utara, Serbia, Pakistan, dan Irak.

Diperkirakan ada sekitar 16 ribu Muslim yang tinggal di Jerman yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi atau Yaman. Sosiolog dan rekan penulis laporan, Dr Anja Stichs mengatakan angka tersebut menunjukkan populasi Muslim Jerman menjadi lebih beragam. Salah satu faktornya adalah pengalaman hidup di Jerman berbeda.

“Banyak dari mereka bermigrasi ke Jerman bertahun-tahun yang lalu atau lahir di Jerman. Hampir setengah dari mereka berkewarganegaraan Jerman. Ini berbeda dengan mereka yang datang dalam beberapa tahun terakhir. Mereka masih dalam proses membangun kehidupan di Jerman,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement