Komisi IX Desak KKP Perketat Pintu Masuk Pelabuhan

Masuknya warga India yang positif Covid-19 dapat memicu kekhawatiran warga Indonesia

Rabu , 05 May 2021, 08:08 WIB
Sejumlah penumpang kapal dari Pulau Batam mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan gratis tes Rapid Antigen COVID-19 di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai, Riau, Jumat (23/4/2021). Kepolisian Resor Dumai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menggelar pelayanan gratis tes Rapid Antigen kepada penumpang kapal yang tiba di pelabuhan dengan sasaran prioritas penumpang kapal warga Dumai untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di daerah tersebut.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Sejumlah penumpang kapal dari Pulau Batam mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan gratis tes Rapid Antigen COVID-19 di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai, Riau, Jumat (23/4/2021). Kepolisian Resor Dumai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menggelar pelayanan gratis tes Rapid Antigen kepada penumpang kapal yang tiba di pelabuhan dengan sasaran prioritas penumpang kapal warga Dumai untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyayangkan adanya kapten kapal berkewarganegaraan India yang sebelumnya berlabuh di Kota Dumai, Provinsi Riau, dinyatakan positif Covid-19. Melihat kasus tersebut, ia mendesak agar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memperketas masuknya orang di pintu-pintu masuk pelabuhan.

"Pengawasan secara ketat, di sini menjadi kewajiban dari Kementerian Kesehatan melalui KKP. Prinsipnya siapapun datang dari India dan masuk Indonesia, harus benar-benar melalui tahapan proses seleksi pengawasan kesehatan," ujar Charles di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/5).

Masuknya warga negara India dikonfirmasi positif Covid-19 dinilainya dapat membuat khawatir masyarakat Indonesia. Pasalnya, negara tersebut diketahui tengah mengalami lonjakan kasus positif yang sangat tinggi.

"Sekalipun belum dikonfirmasi dengan pasti jenis varian Covid-19 pada si kapten kapal tersebut, apakah merupakan jenis dari varian Covid-19 B1617," ujar Charles.

Di samping itu, ia mendukung kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Kebijakan tersebut dinilainya dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 selama masa libur nanti.

"Meski kita sudah mulai vaksinasi, bukan berarti sudah aman dong dan sudah boleh kita berpergian. Vaksinasi itu tidak menutup kemungkinan terjadinya penularan," ujar Charles.

Sebelumnya, seorang kapten kapal berkewarganegaraan India yang sebelumnya berlabuh di Kota Dumai, Provinsi Riau, dinyatakan positif Covid-19, sedangkan 22 Anak Buah Kapal (ABK) lainnya yang juga berkebangsaan yang sama dinyatakan negatif.

Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Senin (3/5), memastikan kapten kapal yang sudah berstatus terkonfirmasi itu sudah dilakukan uji usap atau swab test. Kemudian hasil usap dari kapten kapal berkewarganegaraan India itu, telah dikirim ke Jakarta. "Kebetulan pasien ini dari luar negeri, tepatnya India. Perlu memang pemeriksaan dan hasilnya telah dikirim ke Jakarta," kata Syamsuar.