Selasa 04 May 2021 22:40 WIB

PSG Mengejar Keajaiban di Markas City

Kedua tim akan bentrok dini hari nanti WIB.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih kepala PSG Mauricio Pochettino selama pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Champions antara Paris Saint Germain dan Manchester City di stadion Parc des Princes, di Paris, Prancis, Kamis (29/4).
Foto: AP/Thibault Camus
Pelatih kepala PSG Mauricio Pochettino selama pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Champions antara Paris Saint Germain dan Manchester City di stadion Parc des Princes, di Paris, Prancis, Kamis (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris Saint-Germain (PSG) akan mencari  keberuntungan di leg kedua babak semifinal Piala Champions. PSG harus mengatasi kekalahan 1-2 atas Manchester City pada pekan lalu.

Kedua tim akan kembali bertemu di Stadion Etihad, Manchester pada Rabu (5/5) dini hari WIB. PSG membutuhkan setidaknya kemenangan dengan selisih dua gol jika ingin mengamankan posisi di final. 

Dilansir dari laman Ligue 1, pelatih PSG, Mauricio Pochettino akan kembali menurunkan Kylian Mbappe dan Neyrmar. Dia pun meyakini Mbappe akan berkontribusi besar pada malam itu. 

"Sistemnya akan serupa dengan yang kami gunakan sejak awal, percaya diri pada potensi kami. Kami perlu menemukan keseimbangan antara penguasaan bola dan serangan balik," kata Pochettino. 

Pochettino menyadari bahwa timnya perlu lebih maju dalam membalikkan keadaan. Sehingga dia akan menekankan pemainnya untuk tampil agresif dan mencoba segala cara untuk mendapatkan dua gol selisih agar meraih kemenangan. 

Di sisi lain, Pochettino kehilangan beberapa pemainnya untuk menghadapi calon juara Liga Premier ini. PSG telah kehilangan Idrissa Gueye akibat akumulasi kartu. Meski demikian, PSG akan mendapatkan kekuatan tambahan dari Marco Verratti dan Leandro Paredes.

"Kami perlu memainkan sepak bola terbaik kami, menciptakan peluang dan memanfaatkan pertandingan sebaik-baiknya," kata Verratti. 

Verratti sadar bahwa akan membayar kekalahan di leg pertama. Dia menyebut dobrakan harus dilakukan untuk dapat menggulingkan tim yang belum pernah kalah di Liga Champions.

"Sepak bola dimainkan untuk kesenangannya, tetapi ada juga sisi psikologisnya, yang akan sangat diperhitungkan. Kami harus menunjukkan banyak karakter, dalam pertandingan seperti ini, tidak ada yang terjadi persis seperti yang kalian harapkan," kata Verratti.

"Terkadang anda perlu sedikit jenius untuk mengubah bentuk pertandingan, tetapi kami harus menjadi yang terbaik besok," kata sosok asal Italia ini menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement