Rabu 05 May 2021 00:55 WIB

7 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 Signifikan

Peningkatan ini harus menjadi kewaspadaan, termasuk di bulan Ramadhan ini.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak tujuh provinsi mengalami tren kenaikan kasus aktif Covid-19 yang signifikan selama empat pekan terakhir hingga 30 April 2021. Tujuh provinsi tersebut diantatanya adalah Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Kalimantan Barat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengutip data Kemenkes yang diolah dan dianalisis oleh bidang data dan IT Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang menyebutkan, sebanyak tujuh provinsi menunjukkan kenaikan signifikan kasus aktif Covid-19 yaitu diatas 60 persen dalam periode empat pekan terakhir.

"Yaitu pertama Sumatra Barat dengan kasus aktif 2.461 atau meningkat hingga 62,9 persen, kemudian kedua Kepulauan Riau dengan kasus aktif 1.269 atau naik 183,9 persen, ketiga adalah Bengkulu dengan total kasus aktif 762 atau naik 94,9 persen," ujarnya dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5). 

Kemudian keempat, kasus aktif di Riau sebanyak 4.864 atau naik 131,7 persen, kemudian kelima Kepulauan Bangka Belitung dengan kasus aktif 1.630 atau meningkat 99,5 persen, keenam Lampung dengan kasus aktif 1.265 atau meningkat 100,8 persen, dan terakhir Kalimantan Barat dengan kasus aktif 934 atau leningkat 59,9 persen.

Selain itu, pihaknya mencatat, sebanyak tiga provinsi juga mengalami kenaikan kasus aktif yang cukup signifikan selama empat pekan terakhir. Provinsi pertama, dia melanjutkan, yaitu Jambi dengan kasus aktif 1.384 atau naik 14,7 persen, kemudian provinsi kedua yaitu Jawa Barat dengan kasus aktif sebanyak 30.454 atau meningkat sebanyak 17,1 persen, dan ketiga adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kasus aktif sebanyak 2.160 atau naik sebanyak 13,1 persen. 

"Peningkatan ini harus menjadi kewaspadaan kami, termasuk di bulan ramadhan ini. Sebab, mobilitas masyarakat tinggi bahkan sejak awal ramadhan," ujarnya. 

Baca juga : Ini Kondisi Guru yang Alami Kebutaan Setelah Vaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement