Selasa 04 May 2021 11:22 WIB

Satu Pria Diamankan Usai Demo Fan MU

Demonstrasi fan MU berakhir ricuh dan membuat sejumlah orang terluka.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Penggemar Manchester United memprotes pemiliknya sebelum pertandingan Manchester United v Liverpool Premier League - Old Trafford, Manchester, Inggris , Ahad (2/5). Penggemar Manchester United memegang suar sebagai protes terhadap pemiliknya sebelum Manchester United v Liverpool.
Foto: REUTERS/CARL RECINE
Penggemar Manchester United memprotes pemiliknya sebelum pertandingan Manchester United v Liverpool Premier League - Old Trafford, Manchester, Inggris , Ahad (2/5). Penggemar Manchester United memegang suar sebagai protes terhadap pemiliknya sebelum Manchester United v Liverpool.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang pria ditahan setelah enam polisi terluka, selama protes yang dilakukan fan Manchester United, jelang pertandingan melawan Liverpool. Sekitar seratusan fan memaksa masuk ke Old Trafford pada Ahad (2/5) lalu, untuk protes terhadap kepemilikan keluarga Glazer terhadap MU.

Demonstrasi itu pun berakhir ricuh, di mana polisi dilempari botol, kaleng serta pembatas jalan. Satu polisi luka di bagian mata, yang lainnya ada yang cedera di wajah. Bahkan ada yang ditarik dan ditendang selama demo berlangsung.

Baca Juga

Namun Greater Manchester Police (GMP), tidak menyebutkan apakah pria yang ditahan itu merupakan terduga dari kekerasan tersebut. Mereka hanya memastikan akan melihat semua bukti yang ada, untuk mengidentifikasi penggerak para demonstran dan siapa yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap petugas.

"Sikap yang ditunjukkan dalam protes ini jelas kejam. Petugas hanya berusaha melakukan pekerjaan mereka, dan memfasilitasi protes secara damai," kata asisten kepala GMP Nick Bailey, dikutip dari Metro, Selasa (4/5).

Selama protes berlangsung, Nick mengungkapkan ada beberapa orang yang mulai rusuh dan menyerang petugas. Peristiwa ini terjadi saat memaksa masuk ke stadion, sehingga mengubah suasana demo jadi tidak damai, dan merusak citra sebagian besar pendemo yang tidak ingin ada kerusuhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement