Selasa 04 May 2021 09:20 WIB

Sandiaga: Perjanjian Investasi UEA di Aceh Diteken Oktober

Investasi UEA di Aceh di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menemui kendala

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (tengah) mengunjungi Tugu Kilometer Nol Indonesia di Sabang, Aceh, Sabtu (1/5/2021). Kunjungan kerja Menparekraf ke Aceh sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam panduan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (tengah) mengunjungi Tugu Kilometer Nol Indonesia di Sabang, Aceh, Sabtu (1/5/2021). Kunjungan kerja Menparekraf ke Aceh sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam panduan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, sejauh ini proses realisasi untuk investasi dari Uni Emirat Arab di Aceh di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menemui kendala. Ditargetkan penandatangan investasi itu bakal diteken pada Oktober mendatang.

"Jika tidak ada rintangan dan halangan, penandatanganan bisa sesuai jadwal pada Oktober saat Dubai World Expo di Dubai yang akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi," kata Sandiaga dalam Extended Weekly Press Briefing, Senin (3/5).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah memetakan berbagai potensi di Aceh untuk realisasi investasi tersebut. Pemerintah juga tengah menyiapkan insentif yang kemungkinan diperlukan bagi investor. Sandiaga mengatakan, soal itu sedang dikoordinasikan dengan Kementerian Investasi dan beberapa para calon investor.

"Ini akan melibatkan investor besar dari UEA untuk membangun pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh," ujarnya.

Seperti diketahui, rencana investasi Uni Emirat Arab di Aceh sekitar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun.

Pengembangan kawasan wisata dengan menggandeng investor dari Uni Emirat Arab (UEA) itu rencananya akan dipusatkan di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.

Sandiaga menjelaskan provinsi yang dikenal dengan sebutan Tanah Rencong itu memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang kaya. Sehingga, patut dikembangkan agar potensi ini dikenal luas oleh wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Aceh ini punya beberapa produk kreatif unggulan seperti batik dan juga Kopi. Ini akan kita pasarkan dengan taraf dunia untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi serta membuka peluang kerja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement