Selasa 04 May 2021 08:31 WIB

Saudi Masukkan Cerita Ramayana dan Mahabharata ke Kurikulum

Saudi masukkan epos Ramayana dan Mahabharata ke dalam kurikulum sekolah

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Bendera Arab Saudi
Foto: AP/Amr Nabil
Bendera Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi memasukkan epos atau cerita kepahlawanan Ramayana dan Mahabharata India kuno ke dalam kurikulum sekolah. Kebijakan ini sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030.

Hal itu diketahui dalam sebuah tweet yang menjadi viral oleh Nouf Al-Marwaai, instruktur yoga Saudi pertama dan pendiri Arab Yoga Foundation. Dia menyertakan tangkapan layar ujian studi sosial putranya dengan pertanyaan tentang Hindu dan Budha.

"Kurikulum & # vision2030 baru Arab Saudi akan membantu menciptakan generasi yang hidup berdampingan, moderat & toleran. Tangkapan layar ujian sekolah anak saya hari ini di Ilmu Sosial mencakup konsep & sejarah Hindu, Budha, Ramayana, Karma, Mahabharata Dharma. Saya senang membantunya belajar," tulisnya, dilansir dari laman Middle East Monitor, Senin (3/5).

Reformasi pendidikan di bawah Visi Arab Saudi 2030, yang juga mencakup pengajaran bahasa Inggris yang menjadi wajib, adalah bagian dari upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada pendapatan minyak dan untuk mendiversifikasi ekonominya.

 

Proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan citra negara ultra-konservatif di luar negeri menjadi masyarakat yang lebih toleran dan moderat. Menurut Hindustan Times, elemen penting lainnya dari budaya India seperti yoga dan Ayurveda (suatu bentuk pengobatan holistik) selain Ramayana dan Mahabharata juga akan ditambahkan ke silabus sekolah.

Awalnya ditulis dalam bahasa Sanskerta, Mahabharata dikatakan sebagai puisi terpanjang yang pernah ditulis. Ini terkenal karena memasukkan kitab suci Hindu yang paling banyak dibaca, yang dikenal sebagai Bhagavadgita. Bersama dengan Ramayana, ini merupakan bagian dari sejarah Hindu.

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dalam sebuah wawancara di televisi nasional membahas perkembangan dan pencapaian pada peringatan lima tahun Visi 2030 sejak diluncurkan pada 2016. "Kami telah menyelesaikan banyak masalah di sektor ekonomi, termasuk sektor perumahan, dalam lima tahun terakhir sejak meluncurkan Visi 2030," katanya.

"Persentase orang yang memiliki rumah sebelum Visi 2030 hanya 47 persen. Sekarang telah meningkat menjadi 60 persen. Pengangguran menurun. Sebelum Visi 2030, jumlahnya 14 persen dan sekarang turun menjadi 11 persen tahun ini. Kami bertujuan untuk mencapai tingkat pengangguran pada tahun 2030 sebesar 7 persen," tambahnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement