Selasa 04 May 2021 08:05 WIB

Pemprov Jateng Bantu Insentif Guru Madin dan Bosda MA

Pemprov telah menyerahkan bantuan Rp 281 miliar ke kanwil kemenag Jateng

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan bantuan beras untuk warga miskin secara simbolis kepada perwakilan pengurus tiga masjid besar di Kota Semarang, di sela acara pengajian peringatan Nuzunul Qur
Foto: istimewa
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan bantuan beras untuk warga miskin secara simbolis kepada perwakilan pengurus tiga masjid besar di Kota Semarang, di sela acara pengajian peringatan Nuzunul Qur

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Insentif bagi para pengajar keagamaan (guru madrasah diniyah/ madin) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) untuk Madrasah Aliyah (MA) di Jawa Tengah bakal segera cair.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah menyerahkan bantuan sebesar Rp 281,1 miliar kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah. 

Anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tersebut nantinya akan disalurkan Kantor wilayah Kemenag untuk kedua pos anggaran pendidikan di bawah Kemenag tersebut.

Rinciannya, anggaran sebesar Rp 254,2 miliar merupakan insentif pengajar keagamaan dan sisanya, sebanyak Rp 26,8 miliar bakal disalurkan untuk anggaran Bosda MA.

Penyerahan bantuan tersebut  dilaksanakan pada acara pengajian peringatan Nuzunul Qur'an tingkat Jawa Tengah, di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Senin (3/5) malam.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh  Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen kepada Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta'in Ahmad. 

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan total 3 ton beras untuk warga miskin, yang secara simbolis diterimakan kepada pengurus tiga masjid besar di kota Semarang.

Masing- masing kepada pengurus Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Masjid Agung Semarang (MAS) dan pengurus Masjid Raya Baiturrahman Semarang (MRBS)."Pemprov menyerahkan Bosda dan insentif bagi para guru madin, melalui kantor wilayah Kemenag," jelas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Khusus untuk insentif bagi guru madin, jelasnya, setelah proses penyerahan bantuan ini Kantor wilayah Kemenag memang masih menunggu proses admistrasi dan sebagainya.

"Namun saya berharap sebelum Lebaran nanti insentif untuk guru madin tersebut sudah dicairkan atau diterimakan kepada yang berhak menerimanya," kata Taj Yasin.

Wakil gubernur juga menyampaikan, total anggaran insentif guru madin di Jawa Tengah tersebut mencapai Rp 254.246.000.000 untuk jumlah 211.455 orang atau masing- masing guru madin akan mendapat Rp 100 ribu per bulan.

Sedangkan Bosda MA sebesar Rp 26.867.110.000 untuk 177.144 siswa di Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta di Jawa Tengah dan masing masing siswa bakal mendapat Rp 150 ribu. 

Bantuan tersebut, tidak hanya untuk meringankan beban biaya pendidikan,  melainkan juga meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak sumber daya manusia unggul di Jawa Tengah.

"Terlebih program utama Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jawa Tengah saat ini adalah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM )yang unggul untuk Indonesia maju," lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut,Taj Yasin juga mengajak seluruh masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Meskipun beberapa bulan terakhir, kasus penularan Covid-19 di Jawa Tengah relatif dapat ditekan, namun masyarakat harus tetap tertib dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement