Senin 03 May 2021 23:50 WIB

Kominfo Buka Program Inkubasi Startup Studio

Program ini fokus pada pelatihan mengenai kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar.

Ilustrasi Startup
Foto: Pixabay
Ilustrasi Startup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi membuka program inkubasi Startup Studio Indonesia gelombang kedua, Senin (3/5). Kegiatan ini akan berlangsung hingga Juli mendatang.

"Dalam tahap pembangunan dan pengembangan yang berdaya saing, early stage adalah tahap krusial," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam pembukaan yang berlangsung virtual, Senin.

Dari sejumlah program kementerian untuk mendukung perusahaan rintisan, Startup Studio untuk startup tahap early stage atau pemula bertujuan agar perusahaan rintisan bisa mengembangkan potensi bisnisnya. Gelombang kedua ini diikuti 15 startup yang terpilih dari 1.063 pendaftar.

Mereka akan mengikuti pelatihan dan diskusi bersama mentor, yang terdiri dari para pendiri dan praktisi startup yang kini masih aktif, antara lain Grady Laksomo dari Moka POS, Jonathan Sudharta dari Halodoc dan Amanda Cole dari Sayurbox.

Kominfo memprioritaskan enam sektor bisnis perusahaan rintisan pada program ini, yaitu logsitik, pendidikan, maritim, kesehatan, pariwisata dan agrikultur. Startup yang bisa mengikuti program ini adalah yang memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal tiga bulan.

Startup Studio juga memberikan syarat perusahaan sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum dan dalam tahap pendanaan angel investor, pre-seed, seed, pra-series A dan series A.

Ke-15 startup yang terpilih pada gelombang kedua ini adalah ALIA, Appskep, AVTER, Cerah.co, Dibimbing.id, Legalku, LingoTalk, MyDoctors, Ovento, Prieds, Rahsa Nusantara, SejutaCita, Shieldtag, Tebengan, dan Wehelpyou.

Semuel menjelaskan, program Startup Studio fokus pada pelatihan tentang product-market fit, yaitu kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar dan target pelanggan, serta akses ke jejaring bisnis.

Semuel mengharapkan agar program ini tak hanya bisa memberikan pelatihan dan diskusi dengan mentor, tapi juga berkolaborasi satu sama lain untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. 

Kominfo mengutip situs Startup Ranking, Indonesia merupakan negara kelima yang memiliki startup terbanyak, dengan jumlah mencapai 2.229 startup. Di kawasan Asia, Indonesia menjadi terbesar kedua setelah India. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement