Selasa 04 May 2021 00:05 WIB

Banjarmasin Waspadai Air Pasang tinggi yang Diprediksi 6 Mei

Pada awal tahun ini, Kota Banjarmasin mengalami banjir besar hingga satu bulan.

Warga menggunakan jasa gerobak angkut untuk melintas di Jalan Trans Kalimantan yang terendam banjir di Desa Banua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Bati Bati mengakibatkan jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Tanah Bumbu dan Provinsi Kalimantan Timur tersebut lumpuh akibat terendam banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Warga menggunakan jasa gerobak angkut untuk melintas di Jalan Trans Kalimantan yang terendam banjir di Desa Banua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Bati Bati mengakibatkan jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Tanah Bumbu dan Provinsi Kalimantan Timur tersebut lumpuh akibat terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyerukan semua mewaspadai air pasang tinggi yang terjadi saat ini hingga puncaknya diprediksi pada 6 Mei 2021. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dispupr) Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi menyatakan, Kota Banjarmasin sedang dilanda air pasang tinggi dari laut yang masuk ke sungai-sungai hingga mengakibatkan genangan ke jalan dan permukiman daerah pinggiran sungai.

"Meski saat ini ketinggian air pasang masih dalam kondisi wajar, tidak membuat genangan cukup tinggi, namun semua harus mewaspadainya," kata Doyo, Senin (3/5).

Kewaspadaan ini juga dilakukan instansinya dengan membersihkan sungai dan drainase agar tidak tersendat hingga mengakibatkan genangan air lambat surut. "Kita sudah melakukan pendalaman dasar sungai dengan langkah pengerukan, sementara itu untuk drainase para pasukan turbo atau pasukan pembersih drainase dan sampah sungai dimaksimalkan bekerja," ujarnya.

Doyo pun meminta camat hingga lurah untuk menggerakkan warganya melakukan gotong royong membersihkan sungai dan drainase di sekitar lingkungannya. Sehingga, antisipasi dini ini dapat menghindar kenangan yang lebih parah lagi.

"Karena prediksinya pada 6 Mei ini puncak terjadi air pasang tinggi, saat ini saja belum puncaknya sudah menggenang di mana-mana, bisa terjadi pada pukul 11.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA, bahkan bisa lebih," papar Doyo.

Wilayah Kota Banjarmasin yang berada di bawah permukaan laut tentunya sangat riskan terjadi genangan tinggi, karena ratusan aliran sungai membelah kota ini. Semuanya, berkaitan muaranya ke laut dari sungai induk, yakni, sungai Martapura.

Sebagaimana yang terjadi pada awal tahun ini, kata dia, di mana Kota Banjarmasin mengalami banjir besar hingga satu bulan. Bahkan, ada wilayah yang genangannya lebih lama lagi air baru kering, mengakibatkan puluhan ribu rumah, khususnya di wilayah Banjarmasin Timur, Selatan dan Utara yang terdampak besar banjir itu.

"Karena kejadian itu, pemerintah kota pun membentuk Satgas normalisasi sungai, hingga kini pun terus berjalan, dengan fokus penertiban bangunan jembatan rumah toko dan perkantoran juga lainnya yang dinilai menggangu arus sungai keberadaannya," tutur Doyo.

Sebab, jika tidak digerakkan cepat penyelamatan aliran sungai di kota ini. Termasuk, dulunya kanal yang dibuat pada penjajahan Belanda di kota ini, yakni, ada sembilan kanal, di antaranya sungai A Yani dan Veteran, maka kondisi seperti banjir kemarin bisa terjadi lagi.

"Makanya, kita harap masyarakat mendukung langkah pemerintah kota melaksanakan normalisasi sungai ini, karena ini demi kebaikan bersama," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement