Senin 03 May 2021 17:05 WIB

Posko di Pasar Tanah Abang Mulai Aktif Ingatkan Protokol 

Pedagang berharap penjualan tidak turun dengan adanya pengetatan protokol.

Warga berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan posko di Pasar Tanah Abang mulai aktif untuk mengingatkan pengunjung patuhi protokol kesehatan (prokes). Hal ini menyusul membludaknya pengunjung untuk berbelanja kebutuhan jelang Lebaran sejak Sabtu (1/5).

Pantauan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/5), petugas di posko-posko tersebut secara terus menerus mengingatkan warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan melalui pengeras suara, serta memberi sanksi bagi yang membandel. Apabila pada Sabtu pengunjung sempat memadati Pasar Tanah Abang mulai dari pintu Stasiun Kereta Tanah Abang bahkan sampai ke lorong-lorong tempat belanja, kali ini pengunjung tidak terlalu padat dan lebih tertib.

Baca Juga

Petugas PD Pasar Unit Pasar Tanah Abang Ridwan mengakui pengunjung pada Senin ini lebih tertib. Menurut Ridwan, untuk mengetatkan penerapan protokol kesehatan Covid-19 saat ini telah diterjunkan petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub.

"Mereka membantu kami selaku pengelola untuk mengendalikan keramaian di setiap sudut tempat belanja. Pengetatan ini akan terus dilakukan sampai menjelang Lebaran," kata Ridwan.

Ia menjelaskan, pada Ahad (2/5) pengunjung membeludak sampai ratusan ribu atau jauh di atas hari normal sebesar 35 ribuan. "Jadi, sekarang pengetatan prokes ditingkatkan lagi oleh Pemprov DKI," ujar Ridwan.

Salah seorang pedagang, mengaku sejak Sabtu penjualan naik hingga tiga kali lipat dari biasanya. "Iya kemarin Sabtu itu, pembelinya banyak dan Pasar Tanah Abang penuh banget. Alhamdulillah, setelah Lebaran 2020 sepi sekarang ramai lagi. Saya senang," kata salah satu pedagang busana Muslim, Sari.

Sari berharap dengan adanya pengetatan prokes ini, penjualannya tidak turun malah bisa naik karena yang ke pasar memang orang yang berniat belanja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement