Senin 03 May 2021 17:00 WIB

India Disebut akan Kekurangan Vaksin Hingga Juli

India kekurangan vaksin saat negara itu menghadapi tsunami Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pemberitahuan tentang kelangkaan vaksin Covid-19 di luar pusat vaksinasi di Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi.  EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Pemberitahuan tentang kelangkaan vaksin Covid-19 di luar pusat vaksinasi di Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

REPUBLIKA.CO.ID, eeNEW DELHI - Kepala Eksekutif Institut Serum India (SII) Adar Poonawalla mengatakan, kekurangan vaksin di India akan berlanjut hingga Juli. India kini tengah berjuang melawan gelombang kedua Covid-19 dan kekurangan vaksin bagi warganya.

Kekurangan itu terjadi saat India telah membuka vaksinasi untuk semua orang dewasa mulai 1 Mei. Menurut laporan Financial Times, Poonawalla mengatakan produksi vaksin akan meningkat pada Juli dari sekitar 60 - 70 juta dosis sebulan menjadi sekitar 100 juta.

Baca Juga

Laporan Financial Times yang mengutip Poonawalla menyebut pihak berwenang sebelumnya tidak mengharapkan akan menghadapi gelombang kedua pada Januari ketika kasus Covid-19 baru menurun. "Semua orang benar-benar merasa bahwa India telah mulai membalikkan keadaan pandemi," katanya seperti dikutip laman Indian Express, Senin (3/5).

Membela perusahaannya, Poonawalla mengatakan SII telah difitnah oleh para politisi dan kritikus atas kekurangan vaksin. "Saya telah menjadi korban dengan sangat tidak adil dan salah," katanya kepada Financial Times.

Dia mengatakan tidak meningkatkan kapasitas sebelumnya karena tidak ada pesanan. "Kami tidak berpikir kami perlu membuat lebih dari satu miliar dosis setahun," tuturnya.

Sebelumnya pada Sabtu malam, CEO Serum mengunggah cicitan di Twitter: "Melakukan pertemuan yang luar biasa dengan semua mitra & pemangku kepentingan kami di Inggris. Sementara itu, dengan senang hati menyatakan bahwa produksi COVISHIELD sedang berjalan lancar di Pune. Saya berharap untuk meninjau operasi setelah saya kembali dalam beberapa hari."

SII memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Sejauh ini SII telah memasok 90 persen dari dosis vaksin yang telah diberikan kepada warga negara India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement