Senin 03 May 2021 03:55 WIB

Komunitas Muslim di Minnepolis dan Ketegangan Rasial

Minneolis sempat diguncang ketegangan rasial.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika (Ilustrasi)
Foto: AP/Shafkat Anowar
Muslim Amerika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS – Ramadhan kali ini tetap membuat Deonte Bryant semangat dalam menjalankan ibadah. Di dalam masjid bawah tanah yang remang-remang di selatan Minneapolis, dia tengah membaca Alquran.

Dengan sedikit aksen Amerikanya, penggalan ayat yang ia baca menjelaskan tentang apa yang terjadi ketika penganut agama membunuh penganut agama lain secara tidak sengaja

Baca Juga

“Ini mengingatkanku pada sesuatu, kasus George Floyd.

Akan tetapi kasus tersebut terjadi secara sengaja,” kata pria yang juga dipanggil Abu Bakar. George Floyd (46 tahun) meninggal di bawah lutut polisi Derek Chauvin beberapa meter dari Masjid Na’matul Islam.

Floyd meninggal karena mengalami sesak napas. Pada 21 April, Chauvin dihukum atas tiga dakwaan, termasuk pembunuhan tingkat dua. Selama berbulan-bulan setelah kematian Floyd, protes berkecamuk di seluruh dunia dengan seruan untuk keadilan rasial dan akuntabilitas polisi yang lebih besar.

Masjid Na’matul Islam terletak di ruang bawah tanah toko grosir Cup Foods. Di sana, komunitas Muslim lokal datang berduka dan melarikan diri dari rasa sakit dan kekacauan yang terjadi tahun lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement