Ahad 02 May 2021 19:57 WIB

Peningkatan Covid-19 di Sumbar Dipicu ‘Curi Start’ Mudik

Kecenderungan positivity rate akhir-akhir ini di Sumbar meningkat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Mas Alamil Huda
Larangan Mudik. Ilustrasi
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Larangan Mudik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat Jasman Rizal mengatakan, di Sumbar kini terdapat 17 kabupaten/kota yang masuk ke dalam kategori zona oranye atau zona risiko penularan sedang. Sementara zona risiko penularan rendah atau zona kuning ada dua kabupaten/kota.

“Zona merah nihil. Dua zona kuning dan 17 zona oranye pada pekan ke-60 pandemi Covid-19 di Sumatra Barat,” kata Jasman, Ahad (2/5).

Jasman mengatakan, kecenderungan positivity rate akhir-akhir ini di Sumbar meningkat. Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus positif didominasi di daerah perkampungan akibat adanya ‘curi start’ mudik oleh sebagian masyarakat yang tidak terdeteksi.

“Hal ini juga dipicu karena rendahnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol Covid-19 dalam aktifitas kesehariannya,” ujar Jasman.

Daerah yang masuk 17 zona oranye adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Padang,  Kota Payokumbuh,  Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Bukittinggi, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, dan  Kabupaten Solok.

Sementara, dua zona kuning adalah Kota Pariaman dan Kabupaten Dharmasraya. Untuk cakupan provinsi, Sumbar kini tercatat masuk ke dalam zona oranye. Dengan keadaan penambahan kasus positif Covid-19 sedang meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement