Ahad 02 May 2021 14:05 WIB

PTM Terbatas Dijalankan, Nadiem: Saya Sangat Bersemangat

Krisis pandemi menjadi ladang optimisme yang menunggu dipanen.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Fakhruddin
PTM Terbatas Dijalankan, Nadiem: Saya Sangat Bersemangat (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
PTM Terbatas Dijalankan, Nadiem: Saya Sangat Bersemangat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, sebagian sekolah mulai menyiapkan maupun menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Dia mengaku sangat bersemangat karena masyarakat sadar pendidikan harus terus bergerak meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Saya sangat bersemangat, melihat masyarakat sadar bahwa kita harus terus bergerak maju dan melakukan berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan, tentunya dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan," ujar Nadiem dalam sambutannya pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021, Ahad (2/5).

Dia mengatakan, krisis pandemi menjadi ladang optimisme yang menunggu dipanen. Menurutnya, krisis adalah kesempatan untuk menuai kemajuan.

Nadiem menuturkan, pandemi bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memajukan pendidikan Indonesia. Masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus dilalui bersama.

Dia mengajak masyarakat menghadapi tantangan dengan inovasi dan solusi. Sebab, tidak ada tantangan yang tidak dapat dihadapi bangsa Indonesia jika rakyatnya mau bergotong-royong untuk saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara, demi satu tujuan, yakni sumber daya manusia unggul, Indonesia maju.

"Bahwa dengan bergotong royong, upaya kita untuk mewujudkan Merdeka Belajar akan semakin cepat terlaksana. Silih asah, silih asuh, dan silih asih," kata Nadiem.

Dia juga mengatakan, sudah terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta juga keselamatan hidup.

Esensi mendasar pendidikan harus memerdekakan kehidupan manusia. Nadiem mengajak masyarakat menjiwai dan menghidupkan kembali pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia tersebut agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati.

"Saya ingin, anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri," tutur dia.

Nadiem menegaskan, Kemendikbudristek akan secara konsisten melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Setidaknya ada empat upaya yang akan dilakukan, yakni perbaikan pada infrastruktur dan teknologi; perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan, dan pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan; perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya; serta perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement